Pasien Endometriosis Perlu Hindari Makanan Berlemak

Senin, 14 Juni 2021 | 19:11 WIB
Pasien Endometriosis Perlu Hindari Makanan Berlemak
Ilustrasi endometriosis. (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Lemak sebetulnya termasuk zat gizi yang diperlukan tubuh sebagai sumber energi. Akan tetapi, jika lemak bersifat jenuh atau lemak tak sehat, justru bisa menjadi racun dan mengakibatkan penyakit tertentu jika jumlahnya berlebihan. Itu sebabnya, pasien endometriosis disarankan untuk menghindari makanan berlemak, terutama lemak jenuh.

Dokter spesialis obgyn Dr. dr. Andon Hestiantoro, Sp.OG., menjelaskan bahwa lemak jenuh memicu oksidatif dan menimbulkan inflamasi.

"Lalu ditambah kurang vitamin D juga omega 3 yang akan memicu inflamasi. Beberapa makanan yang menyebabkan inflamasi juga contohnya daging merah, makanan yang diproses seperti sosis," jelas dokter Andon dalam webinar daring, Senin (14/6/2021).

Makanan tersebut dilarang bagi pasien endometriosis untuk mencegah kekambuhan terlalu sering. Sementara makanan yang baik dikonsumsi bagi pasien endometriosis adalah seperti kacang-kacangan atau yang mengandung minyak ikan.

Baca Juga: Tak Perlu Khawatir, 4 Tips Aman Bercinta bagi Penderita Endometriosis

"Karena itu ada omega-3 pada minyak. Juga kacang bisa jadi sumber vitamin D yang cukup. Juga cukup serat itu dapat dimanfaatkan untuk mencegah terjadinya endometriosis," kata dokter Andon.

Dalam kesempatan yang sama, dokter spesialis obgyn Prof. Dr. dr. Budi Wiweko, Sp.OG., menambahkan, endometriosis memang termasuk penyakit inflamasi kronik. Sehingga pasien dianjurkan untuk menghindari makanan yang bisa memicu inflamasi.

Lantaran termasuk penyakit kronik, seseorang yang sudah didiagnosis endometriosis umumnya akan sulit untuk bisa sembuh total.

"Kalau seseorang menderita endometriosis hampir tidak bisa dinyatakan sembuh total, hal ini karena angka kekambuhan yang sangat tinggi dan juga endometriosis penyakit inflamasi kronik. Sehingga kalau tidak dikontrol suatu waktu bisa timbul kembali, kecuali kalau pasien menopause. Sekalipun menopause juga masih bisa kambuh walaupun peluang yang sangat kecil," paparnya.

Baca Juga: Bahaya Memanaskan Opor Berulang Kali, Penderita Hipertensi Wajib Tahu

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI