Diungkapnya lebih lanjut, saat atlet melakukan latihan olahraga maka otot jantung akan lebih banyak bekerja keras. Sehingga, risiko ini bisa membahayakan kesehatan.
Tidak hanya itu, latihan yang dipaksa bisa membuat pompa jantung berkontraksi keras. Sehingga, denyut jantung dan tekanan darah juga ikut meningkat.
Dilansir dari Healthline, sejumlah faktor dapat menyebabkan serangan jantung mendadak. Dua yang paling umum adalah fibrilasi ventrikel dan atrium.
Jantung memiliki empat ruang. Dua ruang bawah adalah ventrikel. Pada fibrilasi ventrikel, bilik-bilik ini bergetar di luar kendali. Hal ini menyebabkan ritme jantung berubah secara dramatis. Ventrikel mulai memompa secara tidak efisien, yang sangat mengurangi jumlah darah yang dipompa ke seluruh tubuh. Dalam beberapa kasus, sirkulasi darah berhenti sama sekali. Hal ini dapat menyebabkan kematian jantung mendadak.
Penyebab paling sering dari henti jantung adalah fibrilasi ventrikel.
Jantung juga dapat berhenti berdetak secara efisien setelah aritmia di bilik atas. Kamar-kamar ini dikenal sebagai atrium.
Fibrilasi atrium dimulai ketika simpul sinoatrial (SA) tidak mengirimkan impuls listrik yang benar. Nodus SA Anda terletak di atrium kanan. Ini mengatur seberapa cepat jantung memompa darah. Ketika impuls listrik masuk ke fibrilasi atrium, ventrikel tidak dapat memompa darah ke tubuh secara efisien.