Suara.com - Meningkatnya kasus Covid-19 di DKI Jakarta membuat Gubernur Anies Baswedan untuk mempertimbangkan menarik rem darurat.
"Kondisi tadi tak bisa dibiarkan begitu saja, harus ada intervensi, karena itu lakukan imbauan," ujar Anies dalam keterangan tertulis, Senin (14/6/2021).
Anies menjelaskan bahwa ada tanggal 6 Juni, kasus aktif berjumlah 11.500. Namun pada 13 Juni kemarin, jumlahnya bertambah 6.100 pasien.
“Dalam beberapa hari ini kita saksikan pertambahan kasus covid-19 dengan lonjakan amat tinggi, data menunjukan bahwa dalam sepekan terakhir kasus aktif di Jakarta pada tanggal 6 Juni 2021 adalah 11.500, dan pada 13 Juni 2021 jadi 17.400. Dalam sepekan telah terjadi peningkatan 50 persen,” ujar Anies dalam keterangan tertulis, Senin (14/6/2021).
Baca Juga: Kasus Covid-19 Naik, PTM di Cianjur Belum Jelas
DIkutip dari ANTARA< saat ini manajemen Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran juga telah menambah 2.000 tempat tidur sebagai upaya antisipasi peningkatan jumlah pasien.
"Kami menyiapkan tambahan sekitar 2.000 bed dan sudah bisa digunakan secepatnya," kata Koordinator RSDC Wisma Atlet Mayjen Tugas Ratmono dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin.
Kesiapan untuk menambah kapasitas diputuskan manajemen RSDC WIsma Atlet Kemayoran saat menggelar rapat khusus pada hari Minggu (13/6).
"RSDC Wisma Atlet Kemayoran sanggup menampung 7.937 pasien," kata Mayjen Tugas yang juga Kepala Pusat Kesehatan TNI.
Penambahan kapasitas merespons dinamika bertambahnya jumlah pasien beberapa waktu terakhir.
Baca Juga: Intip Progres Penataan Stasiun Tebet
Sebanyak 4.836 pasien terkonfirmasi positif COVID-19 masih dirawat di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran hingga Minggu (13/6).
"Tingkat hunian mencapai 80,68 persen," ungkap Mayjen Tugas.
Penambahan kapasitas dilakukan dengan mengoptimalkan setiap unit apartemen/rusunawa di tower 4,5, 6, dan 7.