Perempuan, Ini Beda Nyeri Haid Normal dengan Nyeri Haid Akibat Endometriosis

Senin, 14 Juni 2021 | 13:50 WIB
Perempuan, Ini Beda Nyeri Haid Normal dengan Nyeri Haid Akibat Endometriosis
Ilustrasi sakit menstruasi (pexels)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perempuan yang mengalami nyeri haid berlebih patut mewaspadai risiko masalah kesehatan endometriosis.

Nyeri haid berlebihan sendiri bisa ditandai dengan sakit luar biasa hingga menyebabkan aktivitas sehari-hari terganggu, bahkan jatuh pingsan.

Secara medis, endometriosis merupakan pertumbuhan jaringan yang mirip pelapis dinding rahim dan tumbuh di luar rongga rahim. Karena itu endometriosis dapat memicu reaksi peradangan menahun. 

Dokter spesialis obgyn Prof. Dr. dr. Budi Wiweko menjelaskan bahwa nyeri normal saat haid dengan nyeri akibat endometriosis bisa dibedakan dengan jelas. 

Baca Juga: Merasa Terlalu Kurus? 7 Asupan Ini Bantu Tingkatkan Berat Badan

"Pertama tentu harus diingat bahwa setiap haid atau menstruasi itu perempuan secara alami ataupun lumrah akan mengalami nyeri. Hanya perbedaannya kalau nyeri haid normal hanya terjadi satu hari saja atau paling lama dua hari. Kata kuncinya, tidak mengganggu aktivitas," jelas dokter Budi dalam webinar daring, Senin (14/6/2021).

Sedangkan nyeri haid yang timbul karena endometriosis umumnya bisa terjadi sejak sebelum haid terjadi bahkan hingga selesai haid.

Menurut dokter Budi, nyeri akan semakin terasa sakit ketika haid sedang berlangsung akibatnya bisa mengganggu rutinitas seseorang bahkan beberapa perlu dirawat ke rumah sakit.

Nyeri haid yang disebabkan endometriosis  juga bersifat siklik artinya terjadi pada periode tertentu, paling sering saat sedang haid.

"Seringkali nyeri haid ditimbulkan dengan yang lainnya, itu nyeri saat berhubungan seksual, saat buang air kecil atau buang air besar," imbuh dokter Budi.

Baca Juga: 5 Minuman Pereda Nyeri Haid, Jangan Langsung Obat!

Berdasarkan teori Samson tahun 1927, lanjut dokter Budi, endometriosis terjadi akibat adanya darah haid yang membalik. Ia menjelaskan bahwa saat sedang haid, darah akan membalik ke saluran telur dan masuk ke dalam rongga perut. Hal tersebut bisa terjadi pada sebagian besar perempuan.

Tetapi, pada perempuan sehat, darah haid yang membalik ke dalam perut itu akan dibersihkan kembali. Sementara pada perempuan yang mengalami endometriosis terjadi problem pada petugas dinding saraf sehingga darah haid yang membalik tidak bisa dibersihkan dengan sempurna.

"Akibatnya sel endometrium yang ada dalam darah haid akan menempel di rongga perut bagian dalam kemudian menyimpulkan jaringan endometriosis dan menyebabkan keluhan nyeri," pungkas dokter Budi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI