Suara.com - Rutin olahraga memberi banyak manfaat kesehatan, mulai dari meningkatkan suasana hati hingga meningkatkan kesehatan kardiovaskular. Sama halnya dengan diet, olahraga rutin juga berperan penting dalam menjaga kesehatan jantung.
Olahraga bisa meningkatkan detak jantung dengan cara memperkuat otot jantung dan membantu meningkatkan kapasitas paru-paru. Tapi, sebuah penelitian baru menunjukkan bahwa ada jenis olahraga yang bisa meningkatkan risiko serangan jantung.
Secara umum dilansir dari Times of India, olahraga intensitas rendah selama 150 menit setiap hari disarankan untuk memperkuat otot jantung dan menurunkan risiko penyakit kardiovaskular.
Tapi, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Circulation mengungkapkan bahwa latihan intensitas tinggi dan aktivitas berlebihan bisa meningkatkan risiko masalah jantung akut.
Baca Juga: Awas, Ukuran Masker yang Tak Pas Wajah Tingkatkan Risiko Penularan Virus Corona!
Hal ini membuktikan bahwa olahraga ekstrem bisa menempatkan seseorang pada risiko mengembangkan komplikasi terkait masalah jantung dan menyebabkan gangguan ritme jantung.
Sebuah penelitian yang diterbitkan di Perpustakaan Nasional Kedokteran Institut Kesehatan Nasional AS, olahraga ekstrem dapat meningkatkan risiko serangan jantung mendadak (SCA) atau kematian jantung mendadak (SCD).
Sebuah penelitian yang dilakukan pada pelari menemukan bahwa penanda sampel darah mereka mengandung biomarker yang terkait dengan masalah jantung, bahkan setelah selesai lari ekstrem.
Penanda-penanda ini biasanya berjalan sendiri, tetapi ketika seseorang melakukan aktivitas fisik yang ekstrem, hal itu dapat menyebabkan remodelling jantung dan dan masalah seperti dinding jantung yang lebih tebal dan jaringan parut pada jantung.
Selain itu, olahraga dengan intensitas tinggi dapat meningkatkan risiko serangan jantung mendadak atau kematian jantung mendadak pada orang yang sudah menderita masalah jantung.
Baca Juga: Isu Kebocoran Lab Muncul Lagi, G7 Dorong WHO Cari Asal Usul Virus Corona Covid-19