Suara.com - Seorang asisten perawat kesehatan belum lama ini melakukan aksi tidak terpuji. Ia mencuri dan menggunakan kartu ATM milik pasien Covi-19 yang telah meninggal dunia untuk membeli makanan ringan dari vending machine.
Aksi pencurian tersebut dilakukan 17 menit setelah sang pasien meninggal dunia.
Dilansir Mirror, pelaku pencurian bernama Ayesha Basharat mencuri kartu ATM perempuan berusia 83 tahun untuk membeli keripik, permen, dan minuman bersoda di rumah sakit.
Mirisnya, Ayesha menolak meminta maaf atas aksi tak terpuji tersebut.
Baca Juga: Pesan Ganjar Minta Pasien Covid-19 Manut ke Petugas Kesehatan: Ojo Ngeyel!
Pencuri berusia 23 tahun itu diskors dari perannya di Rumah Sakit Heartlands di Bordesley Green, Birmingham, dan dibebaskan dari penjara pada hari Rabu.
"Saya tidak ingin membicarakannya, saya tidak punya apa-apa untuk dikatakan," kata pencuri itu.
Basharat dilaporkan tetap diam ketika dia diminta untuk menjelaskan mengapa dia menggunakan kartu bank curian itu.
Kekinian, Ayesha Basharat mengakui tidakan pencurian dan penipuan tersebut dan dia telah dijatuhi hukuman.
Seorang juru bicara University Hospitals Birmingham NHS Foundation Trust mengatakan: "Dia diskors segera setelah insiden ini terungkap dan sementara kasus pengadilan tertunda."
Baca Juga: Mengkhawatirkan! Pasien Covid-19 RSD Wisma Atlet Terus Bertambah, Kini Jadi 4.836 Orang
"Dia berisiko kehilangan pekerjaan karena pelanggaran berat. Dalam sidang disipliner, vonis masa lalu atau hukuman yang dihabiskan akan diperhitungkan berdasarkan kasus per kasus ketika memutuskan hasilnya, tetapi dia memiliki keyakinan aktif sehingga sangat tidak mungkin dia bisa tetap bekerja di kami. "
Dia mengatakan bahwa rumah sakit telah meminta maaf kepada keluarga korban dengan mengatakan: "Kami secara resmi telah meminta maaf kepada mereka tetapi tidak tahu apakah dia telah meminta maaf.
"Semua langkah diambil untuk mendukung keluarga pasien."
Basharat awalnya mengklaim dia menemukan kartu di lantai. Tetapi pengadilan mendengar bagaimana kartu bank memiliki warna yang berbeda dengan pengakuan Basharat. Ia juga dianggap telah mengabaikan protokol rumah sakit.
Petugas investigasi Detektif Constable Andrew Snowdon, dari Polisi West Midlands, mengatakan: "Ini adalah pelanggaran kepercayaan yang menjijikkan dan menyedihkan bagi keluarga korban.
"Mereka harus menerima kematian orang yang dicintai dari Covid dan mereka menemukan kartu bank hilang - dan kemudian tentu saja kesadaran bahwa kartu itu diambil oleh seseorang yang seharusnya merawatnya."
"Saya berharap yang terbaik bagi keluarga untuk masa depan dan dengan keyakinan ini berharap mereka dapat pindah dari episode yang menyedihkan ini."