Uji Coba Vaksin Baru, Rusia Malah Alami Kenaikan Kasus COVID-19

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Senin, 14 Juni 2021 | 10:46 WIB
Uji Coba Vaksin Baru, Rusia Malah Alami Kenaikan Kasus COVID-19
Ilustrasi Rusia. (Photo by Кирилл Жаркой on Unsplash)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Rusia mengalami kenaikan kasus Covid-19 tertinggi di tahun 2021, di tengah upaya penelitian vaksin Covid-19 baru.

Dilansir ANTARA, Rusia melaporkan 14.723 kasus baru COVID-19, termasuk 7.704 kasus di Moskow. Jumlah kasus tambahan di Moskow itu merupakan kasus harian tertinggi sejak 24 Desember.

Wali kota setempat pada Sabtu (12/6) mengatakan kepada warga agar libur bekerja pada pekan mendatang guna membatasi penyebaran virus corona.

Satgas COVID-19 pada Minggu mengatakan bahwa 357 orang meninggal akibat COVID-19, sehingga totalnya menjadi 126.430 korban jiwa.

Baca Juga: Beri Target ke Anies, Jokowi Ingin 100 Ribu Dosis Vaksin Covid-19 per Hari

Badan statistik federal memiliki catatan jumlah korban tersendiri dan mengatakan bahwa kematian COVID-19 di Rusia mencapai sekitar 270.000 antara April 2020-April 2021.

Sementara itu, Rusia tengah menguji vaksin COVID-19 versi semprotan hidung yang cocok untuk anak-anak berusia 8-12 tahun, dan berencana meluncurkan produk baru tersebut pada September, menurut ilmuwan yang memimpin pengembangan vaksin Sputnik V, Sabtu (12/6).

Alexander Gintsburg, kepala Institut Gamaleya yang mengembangkan Sputnik V, mengatakan semprotan untuk anak-anak menggunakan vaksin yang sama "hanya bukannya jarum, tetapi semprotan hidung," kantor berita TASS melaporkan.

Vaksin anak tersebut diperkirakan siap didistribusikan pada 15 September, kata Gintsburg seperti dikutip selama pertemuan dengan Presiden Vladimir Putin.

Kelompok peneliti itu menguji vaksin pada anak-anak berusia antara 8-12 tahun dan tidak menemukan adanya efek samping di antara kelompok yang diuji, termasuk tidak adanya peningkatan suhu tubuh, tutur Gintsburg dalam komentar yang dilansir oleh TASS.

Baca Juga: 1 dari 3 Warga DKI Ragu dengan Kemanjuran Vaksin Covid-19, Ini Tanggapan Apik Dinkes

"Kami sedang memvaksinasi (pasien) kecil kami melalui hidung, kami hanya memberikan vaksin yang sama seperti semprotan hidung," katanya, tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut seperti jumlah anak-anak yang terlibat dalam studi tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI