Suara.com - Beberapa waktu belakangan, dua kasus cacar monyet atau monkeypox telah ditemukan di Wales, Inggris. Penyakit ini bisa menimbulkan lesi seperti cacar pada kulit, tetapi banyak orang mungkin paham cacar monyet ini mematikan atau tidak.
Cacar monyet atau monkeypox adalah virus langka yang paling sering ditemukan di negara-negara Afrika tengah dan barat. Sebagian besar kasus telah terdeteksi di Afrika, dengan risiko tertular cacar monyet di Inggris sangat rendah.
Umumnya, virus cacar monyet ini tergolong penyakit ringan yang bisa sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan. Artinya, kemungkinan cacar monyet menyebabkan kematian cukup rendah risikonya.
Sebelumnya, Kesehatan Masyarakat Wales mengonfirmasi dua orang yang tekena cacar monyet di Wales, bahwa satu orang telah terinfeksi virus itu dari luar negeri dan keduanya menjalani perawatan di rumah sakit Spesialis.
Baca Juga: Sepertiga Pasien Meninggal karena Varian Virus Corona India Walau Sudah Divaksin Covid-19
Konsultan PHW dalam perlindungan kesehatan Richard Film, mengatakan kasus cacar monyet yang ditemukan di Inggris merupakan kasus langka dan risiko penularan di masyarakat cenderung rendah.
"Kami telah bekerja dengan rekan-rekan multi-agensi untuk melakukan uji coba dan mengidentifikasi semua kontak dekat dengan pasien yang terkonfirmasi tersebut. Tindakan ini dilakukan untuk meminimalkan kemungkinan infeksi virus corona lebih lanjut," kata Konsultan PHW dikutip dari Express.
Cacar monyet sendiri adalah penyakit langka yang pertama kali dilaporkan di Inggris pada September 2018. Penyakit ini dianggap sebagai penyakit ringan secara umum, tanpa dampak jangka panjang pada kesehatan.
Jadi, apakah cacar monyet mematikan?
Virus cacar monyet ini mirip dengan cacar dan bisa berakibat fatal, tetapi jauh lebih ringan di sebagai besar kasus. Menurut pejabat kesehatan Inggris, cacar monyet ini bisa berakibat fatal hingga 10 persen kasus.
Baca Juga: Awas, Ukuran Masker yang Tak Pas Wajah Tingkatkan Risiko Penularan Virus Corona!
Menurut medicinenet.com, tingkat kematian cacar monyet berkisar antara 15 hingga 20 persen pada anak-anak di Afrika Selatan. Gejala cacar monyet sendiri, termasuk demam, sakit kepala, nyeri otot, pembengkakan kelenjar getah bening, kedinginan, kelelahan dan sakit punggung.
Selain itu, orang yang terkena cacar monyet mungkin juga mengembangkan ruam. Ruam ini biasanya berkembang antara satu dan lima hari setelah gejala pertama kali muncul. Ruam cenderung mulai di wajah sebelum menyebar ke bagian tubuh lainnya.