Anji Tersandung Kasus Narkoba, Ketahui Efek Ganja pada Kesehatan Tubuh

Senin, 14 Juni 2021 | 09:09 WIB
Anji Tersandung Kasus Narkoba, Ketahui Efek Ganja pada Kesehatan Tubuh
Penyanyi Anji saat ditemui di Jakarta, Selasa (7/7/2020). ANTARA/Yogi Rachman
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Musisi ternama, Erdian Aji Prihartanto alias Anji eks Drive ditangkap polisi terkait kasus narkoba di sebuah rumah yang berada di kawasan Cibubur, Jakarta Timur pada Jumat (11/6/2021). Anji ditangkap karena dugaan kepemilikan narkoba jenis ganja.

"Ya (Anji)," kata Ady dikonfirmasi Suara.com, Minggu (13/6/2021).

Kanit 1 Narkoba Polres Metro Jakarta Barat AKP Hary Gasgari mengungkapkan Anji ditangap saat sendiri di sebuah rumah di perumahan di kawasan Cibubur dengan barang bukti ganja.

"Kami tangkap sendiri dengan barang bukti narkotika yang kami duga ganja. Saat ini masih proses pemeriksaan secara intensif. Informasi selanjutnya akan kami sampaikan saat pres rilis nanti," kata Hary.

Baca Juga: Sepertiga Pasien Meninggal karena Varian Virus Corona India Walau Sudah Divaksin Covid-19

Sebelum musisi Anji, sudah banyak para artis yang tertangkap karena kasus narkoba jenis ganja. Ganja atau mariyuana adalah obat-obatan herbal yang terdiri dari daun, bunga dan tunas tanaman Cannabis Sativa.

Banyak orang menyalahgunakan ganja untuk membuatnya merasa santai atau sangat bahagia. Sayangnya, konsumsi ganja berlebihan untuk jangka waktu lama bisa berakibat fatal bagi kesehatan tubuh.

Momen Anji bertanya soal ganja. [YouTube/Dunia MANJI
Anji [YouTube/Dunia MANJI

Efek Ganja Pada Kesehatan Tubuh

Penggunaan tanaman ganja tanpa didasari oleh indikasi medis dan tidak di bawah pengawasan dokter atau hanya untuk sebatas kesenangan, akan memberikan dampak negatif pada berbagai organ dan kesehatan penggunanya.

Adapun beberapa efek ganja pada kesehatan tubuh dilansir dari Alodokter, antara lain:

Baca Juga: Menjamur di Inggris, Virus Corona Varian Delta Meningkat 3 Kali Lipat

1. Paru-paru

Kandungan tas pada ganja 3 kali lipat lebih tinggi dari tar tembakau. Asap ganja juga mengandung zat penyebab kanker 70 persen lebih banyak dari asap rokok tembakau.

Karena itu, pengguna ganja pun akan berisiko tinggi menderita kanker paru-paru, terutama bila menyalahgunakannya tanpa panduan medis dan jangka Panjang. Jika Anda merokok sekaligus menggunakan ganja, maka risiko kanker paru-paru semakin meningkat.

2. Otak

Penyalahgunaan ganja juga bisa menyebabkan gangguan pada kemampuan berpikir, kehilangan memori dan menghambat fungsi otak. Penelitian menemukan adanya perubahan struktur bagian otak tertentu pada penggunaan ganja setelah pemindaian MRI.

Ilustrasi ganja. (Pixabay/rexmedlen)
Ilustrasi ganja. (Pixabay/rexmedlen)

3. Kesehatan mental

Penggunaan ganja juga bisa meningkatkan risiko kambuhnya gejala psikotik (psikosis) pada penderita skizofrenia. Ganja juga bisa menimbulkan halusinasi, delusi, rasa cemas dan serangan panik.

Penggunaan ganja jangka panjang juga memungkinkan seseorang mengalami insomnia, perubahan mood dan penurunan nafsu makan. Bahkan, mereka mungkin akan ketergantungan ganja.

4. Sistem peredaran darah

Penggunaan ganja akan meningkatkan detak jantung 20-50 per menit, yang efeknya akan berlangsung sampai 3 jam. Bagi penderita penyakit jantung, detak jantung yang lebih cepat bisa meningkatkan risiko serangan jantung.

Ganja juga bisa menyebabkan meningkatkan tekanan darah jangka pendek, pendarahan dan mata merah karena pembuluh darah melebar.

5. Sistem pencernaan

Penggunaan ganja bisa menyebabkan sensasi terbakar di mulut dan tenggorokan. Konsumsi ganja secara oral juga bisa menimbulkan rasa mual dan muntah. Pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi, penggunaan ganja bisa menyebabkan mual dan muntah.

Ilustrasi ganja. (Shutterstock)
Ilustrasi ganja. (Shutterstock)

6. Sistem kekebalan tubuh

Penggunaan ganja juga berkaitan dengan meningkatkan risiko penyakit yang berhubungan dengan kekebalan tubuh lemah, seperti HIV/AIDS. Sedangkan, penggunaan ganja juga bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh, sehingga ia lebih sulit melawan infeksi.

7. Kehamilan dan menyusui

Penyalahgunaan ganja selama kehamilan bisa mempengaruhi perkembangan otak jantung, memperlambat pertumbuhan janin, kecacatan dan gangguan pada janin serta leukemia.

Bahkan, campuran ganja dan tembakau juga bisa meningkatkan risiko bayi lahir prematur atau lahir dengan berat badan rendah. Konsumsi ganja ketika menyusui bisa membuat zat tetrahydrocannabinol (THC) dalam ganja bisa masuk ke dalam ASI.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI