Suara.com - Hasil survei dari Lapor Covid menemukan bahwa satu dari tiga warga DKI Jakarta masih khawatir jika vaksin Covid-19 tidak manjur, haram, dan takut dengan efek sampingnya.
Peneliti Lapor Covid Dicky Pelupessy mengatakan bahwa satu dari warga ibukota juga tidak yakin kalau vaksin dapat benar-benar melindungi dari infekso Covid-19.
"Masih ada sekitar sepertiga warga meragukan manfaat vaksinasi. Dalam artian apakah melindungi dari infeksi, melindungi dari kemungkinan sakit parah, ataukah memang vaksin bisa menjaga tetap bekerja dengan baik dan mendapatkan penghasilan," kata Dicky dalam konferensi pers daring, Minggu (13/6/2021).
Dicky menambahkan kekhawatiran tentang vaksin paling banyak terdapat di Kepulauan Seribu, ada sekitar 28 persen. Sementara yang paling rendah tingkat khawatir terhadap vaksin aa di Jakarta Selatan.
Baca Juga: Kasus Kematian Akibat Covid-19 di Sleman Melonjak, di Bulan Juni Ada 27 Pasien Meninggal
Meski lhawatir terhadap kualitas vaksin dan ragu akan kemanjurannya, warga Kepulauan Seribu disebut memilili tingkat takut paling rendah terhadap paparan Covid-19 di antara enam wilayah Jakarta.
"Di Kepulauan Seribu tidak merasa beresiko terhadap Covid-19, jadi mereka merasa lebih yakin tidak akan terkena covid-19 di Kepulauan Seribu," ucapnya.
Tibgkat kepercayaan warga Kepulauan Seribu terhadap vaksin Covid berbanding lurus dengan akses terhadap vaksin. Dicky mengatakan, dari enam wilayah di Provinsi DKI Jakarta, hambatan terbesar untuk mendapatkan vaksin paling banyak dirasakan warga di Kepulauan Seribu.
Sehingga lebih banyak responden dari Kepulauan Seribu juga yang tidak merasa vaksin Covid-19 ada manfaatnya.
"Hambatan akses vaksin dan lain-lain di Kepulauan Seribu angkanya lebih tinggi 2,6 lebih tinggi daripada kota-kota lain. Paling rendah di Jakarta Selatan. Soal kebermanfaatan vaksin, yang merasakan paling bermanfaat vaksin ada di Jakarta Barat. Sementara di Kepulauan Seribu yang merasa kebermanfaatan vaksin tidak terlalu tinggi," ucapnya.
Baca Juga: Melonjak! Kasus Positif Covid-19 di Karawang Bertambah 203 Kasus Dalam Sehari
Hasil survei itu dapat perhatian khusus dari Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta dr. Lies Dwi. Menurutnya, butuh tokoh masyarakat setempat untuk mempromosilan vaksin Covid-19.
Sehingga pendekatannya bisa sesuai dengan karakteristik dan budaya dari masyarakat Kepulauan Seribu.
"Kalau dilihat dari program pelayanan balita di Kepulauan Seribu justru daerah di sana punya cakupan yang sangat baik dan sangat mudah untuk dilakukan vaksinasi. Jadi sebetulnya masyarakat di sana paham vaksinasi penting," kata Lies.