Proses Pencernaan Makanan dalam Tubuh Manusia Ternyata Begini, Cari Tahu Yuk

Tentu karena telah melewati rentetan panjang proses pencernaan makanan. Makanan berpindah dari satu organ ke organ lainnya untuk penyerapan nutrisi.
5. Usus Halus
Usus halus merupakan organ pencernaan yang terletak di antara lambung dan usus besar. Bentuknya berupa saluran dengan panjang sekitar 670 cm sampai 760 cm. Usus halus bisa dibedakan lagi menjadi 3 bagian, yaitu duodenum, jejunum, dan ileum.
Duodenum (usus dua belas jari) berfungsi sebagai tempat pencernaan makanan secara kimiawi. Caranya, makanan dari lambung yang masuk ke duodenum akan dinetralkan dulu oleh senyawa bikarbonat dari pankreas. Lalu, lanjut dicerna menggunakan enzim amilase, lipase, dan tripsin dari pankreas, serta enzim maltase yang dihasilkan usus halus itu sendiri.
Amilase akan memecah amilum jadi maltosa. Maltosanya lalu lanjut dipecah jadi glukosa oleh enzim maltase. Kalau lipase memecah lemak jadi asam lemak dan gliserol. Ini dilakukan dengan bantuan empedu yang akan mengemulsikan lemak sehingga enzim lipase bisa bekerja.
Baca Juga: Termasuk Penyakit Pencernaan, Apa Bedanya GERD dan IBD?
Sementara itu, tripsin akan memecah pepton jadi asam amino. Glukosa, asam lemak, gliserol, dan asam amino itu merupakan bentuk zat gizi sederhana yang siap diserap tubuh. Penyerapannya terjadi di bagian usus halus berikutnya yaitu jejunum dan ileum.
Sehingga jejunum (usus kosong) dan ileum (usus penyerapan) sama-sama berfungsi sebagai tempat penyerapan sari makanan atau zat gizi sederhana. Karena itu strukturnya dipenuhi vili atau jonjot usus yang berfungsi memperluas area penyerapan sari makanan.
6. Usus Besar
Usus besar adalah organ pencernaan yang terhubung dengan usus halus. Sisa makanan yang tidak bisa dicerna dan diserap tubuh lalu akan diteruskan ke usus besar. Ini karena usus besar berfungsi untuk membusukkan sisa makanan tadi membentuk feses, dengan dibantu oleh bakteri Escherichia coli.
Di usus besar terdapat beberapa bagian, yaitu, kolon sebagai tempat pemadatan feses atau penyerapan kembali air dari zat sisa makanan dan rektum sebagai tempat menyimpan feses sementara waktu.
Baca Juga: Bunda, Yuk Jaga Sistem Pencernaan Anak dengan Probiotik dan Prebiotik!
Selain itu, ada pula umbai cacing, yaitu bagian yang berbentuk memanjang seperti cacing. Bagian ini bisa membengkak jika ada sisa makanan yang tersumbat di dalamnya, lalu menimbulkan penyakit usus buntu.