Berkaca dari Kasus Christian Eriksen, Kenapa Atlet Bisa Mendadak Kolaps?

Minggu, 13 Juni 2021 | 16:25 WIB
Berkaca dari Kasus Christian Eriksen, Kenapa Atlet Bisa Mendadak Kolaps?
Pemain Denmark membantu gelandang Denmark Christian Eriksen setelah ia pingsan sebelum petugas medis tiba selama pertandingan sepak bola Grup BEURO 2020 antara Denmark melawan Finlandia di Stadion Parken di Kopenhagen, Sabtu (12/6). Jonathan NACKSTRAND / AFP / POOL
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemain sepak bola Christian Eriksen kolaps pada saat pertandingan Denmark vs Finlandia di Euro 2020. Ia secara mendadak terjatuh di pinggir lapangan.

Masih belum jelas penyebab pasti ia kolaps. Tapi dugaan terbesar ialah mengalami henti jantung.

Banyak orang kemudian bertanya-tanya, mengapa Christian Eriksen yang notabene pemain bola profesional dan terlihat sehat bisa mengalami henti jantung?

Menurut Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga dr. Michael Triangto, Sp. KO, kondisi itu umumnya banyak terjadi oleh atlet.

Baca Juga: Finlandia Petik Kemenangan Perdana di Euro, Begini Perasaan Teemu Pukki

Ini karena jika seorang atlet semakin keras melakukan latihan, tentu akan memaksa otot untuk bergerak lebih banyak lagi. Sehingga risikonya jantung akan bekerja lebih keras.

Gelandang Denmark Christian Eriksen (tengah) dievakuasi setelah pingsan di lapangan  selama pertandingan sepak bola Grup BEURO 2020 antara Denmark melawan Finlandia di Stadion Parken di Kopenhagen, Sabtu (12/6). Friedemann Vogel / AFP / POOL
Gelandang Denmark Christian Eriksen (tengah) dievakuasi setelah pingsan di lapangan selama pertandingan sepak bola Grup BEURO 2020 antara Denmark melawan Finlandia di Stadion Parken di Kopenhagen, Sabtu (12/6). Friedemann Vogel / AFP / POOL

“Jantung yang bekerja lebih keras akan membuat pompa jantung dapat berkontraksi keras. Hasilnya, denyut jantung akan meningkat dan tekanan darah juga meningkat,” ungkap dr. Michael Triangto saat dihubungi Suara.com, Minggu (13/6/2021).

Ia menegaskan, bahwa serangan jantung bisa dirasakan oleh siapa saja. Bahkan, jika melampaui batas tubuh. Tidak heran bisa terjadi gangguan jantung.

Kondisi ini bisa membahayakan keselamatan jiwa, kata dr. Michael Triangto. Tidak hanya itu, potensi bahaya juga bisa meningkatkan tensi dan denyut jantung yang lebih cepat.

Meski demikian, Michael Triangto mengatakan bahwa umumnya atlet punya ketahanan jantung yang lebih kuat. Ini karena ia telah berlatih sejak dini.

Baca Juga: Finlandia Kalahkan Denmark 1-0 Usai Christian Eriksen Kolaps

“Karena biasanya atlet itu sudah melakukan latihan dari kecil. Jika dilatih secara pelan-pelan, maka jantung akan semakin kuat,” katanya.

Karenanya, ia mengatakan bahwa atlet memiliki keadaan jantung yang lebih besar dengan denyutan yang lambat.

“Pada saat bekerja lebih keras dengan intensitas olahraga yang tinggi, itu sudah biasa karena otot-otot jantung sudah terlatih,” pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI