Berita Kesehatan Terpopuler: Efek Samping Baru Vaksin AstraZeneca Hingga Obat Ivermectin

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Sabtu, 12 Juni 2021 | 08:20 WIB
Berita Kesehatan Terpopuler: Efek Samping Baru Vaksin AstraZeneca Hingga Obat Ivermectin
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memperlihatkan vaksin COVID-19 Astrazeneca saat vaksinasi kepada kyai Nahdlatul Ulama (NU) di Kantor PWNU Jatim di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (23/3/2021). ANTARA FOTO/Moch Asim
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Efek samping Trombositopenik Idiopatik ditemukan pada vaksin AstraZeneca menjadi berita kesehatan terpopuler kemarin, Jumat 11 Juni 2021.

Ada juga kata Satgas IDI tentang obat Ivermectin yang disebut ampung menangani Covid-19 hingga peneliti China temukan virus mirip Covid-19 pada kelelawar.

Simak rangkuman berita kesehatan terpopuler dari Suara.com, berikut ini.

1. Peneliti China Temukan Virus Corona Baru Mirip Covid-19 pada Kelelawar

Ilustrasi kelelawar. [Kelelawar].
Ilustrasi kelelawar. [Kelelawar].

Peneliti China menemukan sekumpulan virus corona jenis baru pada kelelawar, salah satunya kemungkinan memiliki kesamaan secara genetik dengan virus Corona SARS Cov-2 penyebab infeksi Covid-19.

Menurut para peneliti, penemuan mereka di satu wilayah kecil di provinsi Yunnan, China barat daya menunjukkan berapa banyak virus corona yang ada pada kelelawar dan yang berpotensi menyebar ke manusia.

Baca selengkapnya

2. Obat Ivermectin Disebut Ampuh Obati Covid-19, Ini Respon Satgas IDI

Ilustrasi obat-obatan (pixabay)
Ilustrasi obat-obatan (pixabay)

Ketua Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof. Zubairi Djoerban memastikan jika obat Ivermectin belum terbukti efektif untuk mengobati Covid-19.

Baca Juga: Efek Samping Trombositopenik Idiopatik Vaksin AstraZeneca dan 4 Berita Kesehatan Lainnya

Hal ini karena di beberapa negara termasuk organisasi pengobatan Uni Eropa, EMA dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Amerika Serikat, FDA menyatakan Ivermectin untuk Covid-19 datanya masih sangat terbatas.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI