Suara.com - Kondisi nahas dialami seorang perempuan Inggris, karena terinfeksi virus langka, yakni cacar sapi bagian mata. Ia tertular virus dari kucing peliharannya.
Awalnya, perempuan berusia 28 tahun itu mendatangi unit gawat darurat (IGD) karena mengalami iritasi mata yang disertai warna kemerahan, serta keluarnya cairan dari mata kanan selama lima hari lamanya.
Kasus itu tertulis dalam laporan The New England Journal of Medicine, yang diterbitkan pada 5 Juni 2021 lalu.
Selanjutnya, ia diberi banyak antibiotik dan obat antivirus untuk mengobati infeksi mata umum. Namun kian hari gejalanya semakin parah hingga ia mengalami selulitis orbita, yakni infeksi pada lemak dan otot di sekitar mata.
Baca Juga: Dari Dikejar Sampai Digigit, Ini Arti Mimpi Terkait Kucing
Infeksi ini juga menyebabkan jaringan matanya mengalami nekrosis, atau matinya jaringan mata, yang membuat dokter khawatir perempuan tersebut kehilangan penglihatannya.
"Kekhawatiran kami adalah infeksi akan merusak penglihatannya secara permanen, atau mungkin menyebar hingga keluar rongga mata," terang Dr. Miles Kiernan, Dokter Mata di Royal Free Hospital London, selaku yang merawat pasien, mengutip Live Science, Jumat (11/6/2021).
Lantas, sebuah petunjuk didapat dari kucing peliharaan perempuan tersebut yang diketahui mengalami luka di bagian kaki dan kepalanya, beberapa minggu sebelumnya.
Setelah diperiksa sampel dari kucing dan mata perempuan tersebut, sama-sama dinyatakan positif orthopoxvirus, yakni satu kelompok virus yang di dalamnya terdiri dari, virus cacar (variola virus), virus cacar sapi, dan virus cacar monyet.
Setelah genom squencing atau urutan genetik dilakukan lebih lanjut, perempuan itu dipastikan terinfeksi cacar sapi.
Seperti diketahui, cacar sapi bisa menular pada banyak jenis hewan, termasuk di antaranya sapi, kucing dan bisa berpindah ke manusia. Saat ini, cacar sapi jarang terjadi pada sapi, tapi media perantaranya merupakan hewan pengerat.
Baca Juga: Biadab! Puluhan Kucing Ditemukan Terluka Ditebas Benda Tajam
Sedangkan kucing bisa tertular virus cacar sapi, jika ia membunuh hewan pengerat seperti tikus yang membawa cacar sapi. Tapi menurut Kiernan, penularan cacar sapi ke manusia sangat jarang terjadi.
Sementara itu, manusia bisa tertular cacar sapi apabila ia melakukan kontak dengan lesi atau luka cacar sapi pada kulit kucing, namun sebaliknya virus tidak begitu menular dari manusia ke kucing.
Adapun risiko infeksi ini juga bisa dikurangi dengan memperhatikan kebersihan, seperti penggunaan sarung tangan saat menangani kucing atau hewan yang terinfeksi virus tersebut.
Melihat kasus ini, dokter menduga perempuan tersebut tertular karena ia membelai kucingnya yang terinfeksi, tidak mencuci tangan lalu langsung menggosok matanya, sehingga virus berpindah ke mata.
Kini pasien tersebut menerima terapi tecovirimat dalam waktu yang lama dan memerlukan pembedahan untuk mengangkat jaringan mati di sekitar matanya.
Bersyukur, perawatan tersebut berhasil membersihkan infeksi virusnya. Sampai 6 bulan kemudian, perempuan tersebut berhasil melihat 20 persen, kelopak matanya agak turun, tapi ia masih bermasalah saat menggerakan matanya.