Suara.com - Ada banyak laporan seputar efek samping vaksin AstraZeneca dan pembekuan darah. Sebuah laporan baru mengumumkan bahwa vaksin AstraZeneca ini bisa menyebabkan kelainan darah lainnya.
Suntikan vaksin AstraZeneca telah diidentifikasi berkaitan dengan gangguan darah lainnya. Baru-baru ini, vaksin Covid-19 ini dinilai bisa menyebabkan gangguan pendarahan langka.
Para peneliti mencatat bahwa 1 dari 100 ribu orang yang diberi suntikan vaksin AstraZeneca menderita trombositopenia idiopatik. Trombositopenia idiopatik juga dikenal sebagai purpura trombositopenik imun (ITP), yakni kelainan darah yang bisa menyebabkan memar dan pendarahan yang berlebihan.
John Hopkins Medicine, menjelaskan bahwa purpura trombositopenik idiopatik adalah kelainan darah yang ditandai dengan penurunan abnormal jumlah trombosit dalam darah.
Baca Juga: Acaman Virus Corona Covid-19 Selalu Baru, WHO Sebut Vaksin Tidak Cukup!
"Penurunan trombosit bisa menyebabkan Anda mudah memar, gusi berdarah dan pendarahan internal. Orang yang menderita ITP akut mungkin bisa sembuh dalam waktu kurang dari 6 bulan dan ITP kronis mungkin berlangsung lebih lama dari 6 bulan," kata John Hopkins Medicine, dikutip dari Express.
Menurut Mayo Clinic, trombositopenia imun mungkin tidak menimbulkan gejala khusus. Tetapi, beberapa kondisi ini mungkin termasuk gejala trombositopenia imun.
- Memar berlebihan
- Pendarahan superfisial ke dalam kulit yang muncul berupa bintik-bintik ungu kemerahan (petechiae), biasanya terlihat seperti ruam di kaki bagian bawah
- Pendarahan dari gusi dan hidung
- Darah dalam urine atau tinja
- Aliran darah menstruasi yang deras
Para ahli dari Universitas Edinburg, yang pertama kali menemukan kaitan vaksin AstraZeneca dengan ITP, tidak mengatakan berapa banyak orang yang mengalami pembekuan darah. Meski begitu, mereka menyebut bahwa kondisi itu mungkin merupakan manifestasi dari komplikasi utama yang mengganggu.
Para peneliti menemukan tautan tersebut setelah menganalisis data dari 5,4 juta orang di Skotlandia, antara 8 Desember 2020 hingga 14 April 2021. Pada saat itu, 1,7 juta orang Inggris telah menerima suntikan vaksin Oxford pertama. Sedangkan, 800 ribu orang suntik vaksin Pfizer-BioNTech.
Kasus efek samping pertama yang mengkhawatirkan dari vaksin AstraZeneca adalah gumpalan pada pembuluh darah di dekat otak orang dewasa muda yang disebut CVST (trombosis vena sinus serebral).
Baca Juga: China Didesak Ungkap Asal Usul Virus Corona, Apa Tanggapan WHO?
Dalam kebanyakan kasus, orang dengan kondisi tersebut bisa pulih dan umumnya penyumbatan bisa diobati bila terdeteksi lebih dini. Tapi, kondisi ini bisa memicu stroke, masalah jantung maupun paru-paru.
Meski begitu, beberapa ahli kesehatan tetap menyarankan semua orang menerima suntikan vaksin Covid-19 AstraZeneca karena efek samping ini masih cukup jarang terjadi.