Bisa Jadi Tanda Kekurangan Vitamin D, Waspadai Gejala Perubahan Kebiasaan Buang Air Kecil

Kamis, 10 Juni 2021 | 17:17 WIB
Bisa Jadi Tanda Kekurangan Vitamin D, Waspadai Gejala Perubahan Kebiasaan Buang Air Kecil
Ilustrasi toilet, urine dan buang air kecil (Pixabay/bzndenis)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Vitamin D sangat penting untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan. Karena itu, kekurangan vitamin D akan mempengaruhi kesehatan tubuh Anda cukup banyak, begitu pula ketika Anda kelebihan vitamin D.

Vitamin D dosis tinggi bisa menyebabkan tingginya kadar kalsium dalam tubuh. Gejala kadar kalsium yang tinggi dalam tubuh termasuk polyuria, yang merupakan peningkatan jumlah orang buang air kecil.

Gejala lain dari kadar kalsium yang tinggi, termasuk nyeri tulang atau otot, mual atau muntah, sakit perut, kehilangan nafsu makan, rasa haus yang meningkat atau kantuk yang tidak biasa, kelelahan atau kelemahan

Vitamin D yang larut dalam lemak, artinya tidak bisa dikeluarkan melalui buang air kecil. Jika Anda mengonsumsi terlalu banyak vitamin D, hal ini bisa menyebabkan darah menahan kalsium yang menyebabkan hiperkalsemia atau kadar kalsium yang berlebihan dalam darah.

Baca Juga: Acaman Virus Corona Covid-19 Selalu Baru, WHO Sebut Vaksin Tidak Cukup!

Kondisi ini bisa menyebabkan sering buang air kecil. Tanda-tanda peringatan lain dari hiperkalsemia termasuk, mual dan muntah, kehilangan nafsu makan, kebingungan, disorientasi atau berpikir ganda.

Ilustrasi suplemen vitamin D. (Shutterstock)
Ilustrasi suplemen vitamin D. (Shutterstock)

NHS menyarankan jika Anda memilih untuk mengonsumsi suplemen vitamin D, 10 mikrogram suplemen vitamin D sehari sudah cukup bagi kebanyakan orang.

"Jangan mengonsumsi lebih dari 100 microgram vitamin D sehari bisa berbahaya. Dosis ini berlaku untuk orang dewasa, termasuk wanita hamil dan menyusui, orang tua dan anak-anak usia 11 hingga 17 tahun," kata NHS dikutip dari Express.

Kelebihan kalsium dalam aliran darah dapat mengikat fosfat dan membentuk kristal yang mengendap di jaringan tubuh lunak. Kristal ini dapat menyebabkan kerusakan jaringan dan kerusakan organ, tergantung pada lokasi, jumlah dan ukurannya.

Ginjal sangat rentan terhadap endapan kalsium karena perannya sebagai filter dan banyak saluran kecilnya. Ketika endapan kalsium tersangkut di jaringan ginjal, nefrokalsinosis dapat terjadi.

Baca Juga: Virus Corona Varian Delta Diduga Picu Diabetes Tipe Baru, Ini Kata Ahli!

Pada kasus yang lebih parah, kondisi ini bisa menyebabkan kerusakan ginjal permanen dan gagal ginjal.

Konsekuensi utama dari keracunan vitamin D adalah penumpukan kalsium dalam darah Anda (hiperkalsemia), yang dapat menyebabkan mual dan muntah, kelemahan, dan sering buang air kecil.

"Keracunan vitamin D bisa berkembang menjadi nyeri tulang dan masalah ginjal, seperti pembentukan batu kalsium. Pengobatannya termasuk menghentikan asupan vitamin D dan membatasi asupan kalsium," jelasnya.

Beberapa orang berisiko kekurangan vitamin D dari sinar matahari karena mendapatkan paparan yang sedikit atau tidak sama sekali, terutama orang yang tinggal di daerah dingin. Orang dalam kelompok ini harus mengonsumsi suplemen vitamin D.

Selain itu, beberapa orang dalam kondisi ini juga harus mengonsumsi vitamin D, antara lain:

  1. Tidak sering berada di luar ruangan
  2. Berada di institusi, seperti panti jompo
  3. Memakai pakaian yang biasanya menutupi sebagian besar kulit saat di luar ruangan
  4. Orang yang memiliki kulit gelap

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI