Alami Reaksi Alergi Parah Usai Makan Hidangan Penutup, Gadis 13 Tahun Ini Meninggal

Kamis, 10 Juni 2021 | 13:56 WIB
Alami Reaksi Alergi Parah Usai Makan Hidangan Penutup, Gadis 13 Tahun Ini Meninggal
Ilustrasi alergi. (Pexels/ Adrea Piacquadio)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang gadis 13 tahun dari Idaho, AS, bernama Reese Langer, meninggal akibat mengalai reaksi alergi parah setelah tidak sengaja memakan hidangan penutup yang mengandung alergen.

Reese didiagnosis alergi kacang pada usia muda sehingga membuatnya berhati-hati pada apa yang dikonsumsinya dalam di kesehariannya.

Namun pada 16 Mei lalu, ketika ia memakan hidangan penutup yang dikiranya aman, ternyata mengandung alergen. Dia meninggal empat hari kemudian, lapor Health.

Atas kejadian ini, keluarga Reese pun menggalang dana untuk membeli EpiPens kepada penderita alergi yang membutuhkan.

Baca Juga: Suntik Vaksin Covid-19, Wanita Ini Alami 14 Reaksi Anafilaksis dan Meninggal

Mereka juga membuat sebuah website yang berisi pengetahuan tentang alergi, sebagai bentuk menyebarkan kesadaran tentang alergi.

Reese Langer (GoFundMe/ReeseStrong)
Reese Langer (GoFundMe/ReeseStrong)

EpiPen merupakan injektor berisi obat epinefrin yang umumnya digunakan dalam keadaan darurat untuk mengobati reaksi alergi serius atau anafilaksis.

Ini adalah pengobatan pertama dan paling penting. Meski paling umum diguakan untuk alergi makanan atau sengatan lebah, epinefrin dapat digunakan untuk reaksi alergi apa pun.

Epinefrin bertindak cepat mengatasi peningkatan pernapasan dan peningkatan tekanan darah, merangsang jantung, menyembuhkan gatal-gatal, dan mengurangi pembengkakan pada wajah, bibir, serta tenggorokan.

Berdasarkan WebMD, efek obat ini cepat tetapi tidak tahan lama.

Baca Juga: Vaksin Covid-19 Bisa Picu Reaksi Alergi Anafilaksis, Begini Gejalanya!

Jadi, setelah menyuntikkan epinefrin, pasien perlu mendapatkan bantuan medis segera. Tenaga medis juga perlu tahu bahwa pasien sudah diberi obat tersebut.

Untuk menyuntikkan obat ini lebih baik hindari bagian tangan, kaki, bokong, atau area tubuh selain paha. Jika terjadi, beri tahu tenaga kesehatan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI