Jangan Anggap Sepele, Mendengkur Bisa Berisiko Pada Penyakit Berbahaya Ini

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Kamis, 10 Juni 2021 | 13:31 WIB
Jangan Anggap Sepele, Mendengkur Bisa Berisiko Pada Penyakit Berbahaya Ini
Ilustrasi perempuan mendengkur. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Banyak orang menganggap remeh kebiasaan mendengkur. Sebagian dari mereka mengira bahwa mendengkur hanya kebiasaan buruk yang tidak berpengaruh pada kesehatan.

Padahal, mendengkur atau mengorok, bisa berdampak buruk pada kesehatan. Terutama berisko mengembangkan masalah penyakit kardiovaskular.

Hal itu seperti diungkapkan Dokter spesialis telinga, hidung, tenggorokan (THT) konsultan kepala dan leher di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI), Niken Lestari P.

Dikutip dari Antara, Niken mengatakan bahwa mendengkur juga bisa berdampak pada masalah pernapasan (mudah terserang selesma), masalah serebrovaskular (stroke), gangguan kualitas hidup (adanya risiko jatuh, kecelakaan), serta masalah kognitif (gangguan konsentrasi dan daya ingat).

Baca Juga: Hati-Hati, Ini 4 Penyakit Jika Kamu Terlalu Banyak Makan Mie Instan

Ilustrasi mendengkur. (Sumber: Shutterstock)
Ilustrasi mendengkur. (Sumber: Shutterstock)

Karena mendengkur, kualitas dan kuantitas tidur pun terganggu. Alhasil, orang yang mendengkur dapat mengalami gangguan pada fungsi dan aktivitasnya sehari-hari.

"Jika seseorang mengalami perubahan kuantitas dan kualitas tidur, maka dapat mengakibatkan gangguan pada fungsi dan aktivitas sehari-hari, oleh karena itu langkah awal yang penting untuk dilakukan adalah mengetahui apa yang menyebabkan gangguan tidur tersebut," kata Niken dalam siaran pers RSUI, dikutip Kamis.

Seseorang mendengkur biasanya karena dua sebab yakni adanya kelainan di otak dan adanya gangguan saluran napas atas (penyempitan hidung-tenggorok). Gangguan saluran napas dapat terjadi akibat adanya perubahan struktur (cuping hidung jatuh, tenggorok makin panjang), serta adanya perubahan fungsi otot tenggorok yang melemah.

Penjelasan ini sekaligus menampik mitos yang beredar di masyarakat mengenai mendengkur, antara lain sebagai tanda tidurnya nyenyak atau karena kondisi tubuh yang sedang lelah.

Niken menyarankan mereka yang mendengkur segera memeriksakan diri ke dokter untuk mengetahui penyebabnya dan mendapatkan penanganan dini agar tidak terlanjur berdampak pada kesehatan.

Baca Juga: Suara Napas Terdengar Berat Saat Kita Tidur? Ini Sebabnya

"Jika gangguan tersebut dapat dideteksi sejak dini, maka dapat diberikan penanganan yang sesuai, sehingga dampak-dampak tersebut dapat dicegah," tutur dia.

Di sisi lain, seperti dikutip dari Mayo Clinic, perubahan gaya hidup, seperti menurunkan berat badan, menghindari minuma beralkohol menjelang waktu tidur dapat membantu menghentikan dengkuran.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI