Suara.com - Lupa merupakan hal wajar yang bisa dialami siapa pun, tak pandang usia. Pada orang yang memiliki daya ingat baik, lupa masih sangat mungkin terjadi sesekali dan sangat mungkin pula untuk bisa kembali mengingatnya.
Lain hal dengan seseorang yang telah mengalami masalah daya ingat. Terparah jika telah mencapai kondisi alzheimer atau demensia.
"Demensia berkontribusi 50 sampai 60 persen penyebab penyakit alzheimer. Terjadi pada usia lanjut di atas 62 tahun yang diakibatkan sel otak yang rusak," jelas dokter spesialis saraf dr. Silvia Francia, Sp.S., dalam webinar daring, Rabu (8/6/2021).
Tanpa menunggu lansia, lupa juga bisa terjadi secara bertahap saat seseorang masih usia produktif. Silvia menjabarkan ada tiga jenis lipa atau pikun yang bisa terjadi, berikut rangkumannya.
Baca Juga: Ngaku Lupa Umur Sendiri, Ariel Tatum Cari Tahu Lewat Google
1. Age Associated Memory Impairment (AAMI)
Kondisi itu terjadi secara alami akibat adanya degradasi memori seiring bertambahnya usia. Menurut dokter Silvia, hampir 40 persen orang berusia 65 tahun ke atas mengalami kehilangan ingatan secara bertahap yang tidak memiliki hubungan langsung dengan kondisi medis manapun.
2. Mild Cognitive Impermanent (MCI)
Terjadi keluhan terkait memori ringan. Sehingga umumnya fungsi kognitif masih normal dan masih mampu melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri. Akan tetapi, jika dilakukan tes terkait kemampuan memori hasilnya kemungkinan di bawah rata-rata.
Dokter Silvia mengingatkan, jika kondisi MCI terus dibiarkan bisa berpotensi menjadi alzheimer dalam hitungan tahun. Kemampuan otak akan makin berkurang sebanyak 8 sampai 15 per tahun hingga akhirnya berujung menjadi alzheimer.
3. Alzheimer Demensia
Kondisi pikun ini terjadi akibat proses degeneratif yang bersifat represif yang lebih parah. Bentuk otak pada penderita alzheimer juga telah berubah jadi lebih kecil dan berjarak disebabkan karena kerusakan berbagai sel, jelas dokter Silvia.
Akibatnya, penyakit alzheimer sangat memengaruhi berbagai kemampuan kognitif seperti bahasa, emosi, kepribadian hingga visualspasial. Oleh sebab itu, penderita alzheimer seringkali ditemukan lupa dengan identitas dirinya, tersesat bahkan ketika di dalam rumah sendiri. Hingga mengalami gangguan tidur.
Baca Juga: Duh! Bukannya Panik Gegara Kabar Kebakaran, Pria Ini Malah Tergiur Ketoprak