Anak Lelaki Selalu Alami Celana Basah saat Buang Air Kecil, Tanda Hipospadia?

Rabu, 09 Juni 2021 | 09:03 WIB
Anak Lelaki Selalu Alami Celana Basah saat Buang Air Kecil, Tanda Hipospadia?
Ilustrasi anak lelaki celana basah saat buang air kecil. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kelainan genital atau alat kelamin hipospadia pada anak lelaki, beberapa waktu lalu jadi pembicaraan di Indonesia akibat kejadian yang dialami salah satu mantan Atlet Voli Putri Indonesia, Aprilia Manganang. Hasilnya, kini banyak orangtua jadi jauh lebih waspada dalam mengenali gejala hipospadia, salah satunya perilaku saat anak buang air kecil celananya selalu basah.

Dokter spesialis urologi Siloam Hospitals ASRI, dr. Arry Rodjani, Sp.U (K), menjelaskan batang penis yang tidak bisa ereksi, atau bengkok saat buang air kecil jadi salah satu tanda hipospadia.

"Kalau dia buang air kecil sambil berdiri akan membasahi celananya, jadi dia harus pipis sambil duduk," ujar dr. Arry dalam diskusi virtual beberapa waktu lalu.

Hipospadia adalah kelainan lubang penis tidak terletak di ujung penis, melainkan di bawah penis, di dekat buah zakar, atau berada di bagian bawah kepala penis

Baca Juga: Bayi Tabung Tingkatkan Risiko Hipospadia Hingga 5 Kali Lipat

Tanda celana basah pada hipospadia ini berbeda dengan perilaku mengompol pada anak, yang memang belum mengerti toilet training.

Celana basah sat buang air kecil biasanya terjadi pada anak hipospadia yang sudah mengerti toilet training, tapi tetap saja celananya basah saat buang air kecil sambil berdiri.

Di sisi lain, dokter spesialis urologi dr. Irfan Wahyudi mengatakan jika anak yang celananya selalu basah saat buang air kecil, dokter biasanya akan menganalisis apakah ada gangguan lain.

"Anak harus dianalisis dulu bisa secara anatomi (struktur tubuh) atau apakah faktor fungsional, di mana penis tidak bisa fungsi normal. Jadi harus dicek dulu," terang dr. Irfan.

Sementara itu kelainan hipospadia adalah cacat lahir kelainan anatomi yakni posisi lubang penis (uretra) tidak berada di tempat seharusnya. Kejadian ini dialami 1 berbanding 200 hingga 300 kelahiran bayi laki-laki.

Baca Juga: Ada Bercak Begini dan Nyeri Saat Buang Air Kecil, Awas Tanda Kanker Prostat

Satu-satunya solusi hipospadia adalah tindakan operasi yang akan mengoreksi atau memindahkan lubang penis ke posisi seharusnya, yakni di tengah ujung kepala penis.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI