Suara.com - Sejak awal pandemi Covid-19 terjadi, berbagai cara dilakukan masyarakat untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Tema kekebalan tubuh telah menjadi topik yang cukup sering dibicarakan oleh publik.
Salah satu yang sering disinggung adalah peran vitamin C yang diklaim mampu menjaga imunitas. Vitamin C juga disebut menjadi salah satu asupan yang dikonsumsi pasien Covid-19 selama masa perawatan.
Tak heran, masyarakat sehat pun turut mengonsumsi zat kimia asam askorbat itu dalam berbagai bentuk, baik langsung dari sumber makanan seperti buah-buahan maupun suplemen.
Ahli Gizi Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) Fitria Aprilianti menjelaskan, vitamin C memang punya peran penting untuk kelebalan tubuh.
Baca Juga: Tambah Jadi 17 Daerah, Ini Daftar Lengkap Zona Merah Covid-19 di Indonesia
"Kenapa bisa bantu meningkatkan kekebalan, karena mendorong tingkatkan sel darah putih yang sifatnya untuk mencegah infeksi. Itu juga kenapa orang orang berlomba-lomba mencari kebutuhan vitamin c waktu awal pandemi," kata Fitria dalam siaran langsung Instagram RSUI, Selasa (8/6/2021).
Oleh sebab itu, kekurangan vitamin C bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Fitria menyampaikan bahwa seseorang yang kekurangan kadar vitamin C bisa terlihat secara fisik.
"Dampaknya kalau kita kekurangan vitamin C, kulit jadi lebih kering, kusam, enggak glowing, gampang lelah atau anemia karena vitamin C ini salah satu fungsinya untuk menyerap zat besi. Jadi kalau kita kekurangan vitamin C otomatis sel darah putih ikut berkurang itu menyebabkan anemia," jelasnya.
Anemia yang terus terjadi dalam jangka waktu lama tentu akan mempengaruhi suplay oksigen juga nutrisi yang dibawa sel darah merah keseluruh tubuh. Selain itu juga lurangnya vitamin C bisa menghambat proses penyembuhan luka.
Fitria menyampaikan bahwa kebutuhan vitamin C setiap orang tergantung dati beat badannya. Tetapi secara umum, kebutuhan orang dewasa untuk perempuan sekitar 70 mg sedangkan laki-laki 90 mg. Meski begitu, tubuh masih bisa mentolerir asupan vitamin C berlebih hingga 100-200 mg.
Baca Juga: ICU Rumah Sakit Rujukan Covid-19 di Kabupaten Ponorogo Zona Hitam
"Vitamin C yang berlebihan akan dikeluarkan dalam urin. Tubuh kita tahu berapa kebutuhannya, tapi yang disarankan oleh angka kecukupan gizi untuk dewasa cukup 90 mg," pungkasnya.