Gejala Kolesterol Tinggi, Waspadai Benjolan di Sekitar Jari, Siku dan Lutut

Selasa, 08 Juni 2021 | 16:20 WIB
Gejala Kolesterol Tinggi, Waspadai Benjolan di Sekitar Jari, Siku dan Lutut
Ilustrasi jari-jari tangan (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kolesterol adalah zat lilin yang diproduksi hati secara alami. Tapi, kadar kolesterol yang terlalu tinggi atau memiliki banyak kolesterol jahat (LDL) dalam darah bisa berdampak buruk pada kesehatan.

Kolesterol LDL ini terkumpul di bagian dalam arteri, yang bisa meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Sayangnya, kolesterol tinggi seringkali tidak menunjukkan gejala.

Tapi, beberapa orang cenderung mengembangkan kadar kolesterol tinggi secara genetik dan orang dengan kondisi ini mungkin mengalami gejala kolesterol tinggi.

Perlu dipahami, hiperkolesterolemia familial (FH) adalah kondisi genetik umum yang mengancam jiwa yang menyebabkan kolesterol tinggi. Terkadang, kondisi ini bisa terlihat, terutama ketika kolesterol LDL sangat tinggi.

Baca Juga: China Didesak Ungkap Asal Usul Virus Corona, Apa Tanggapan WHO?

Menurut FH Foundation, sebuah organisasi nirlaba yang fokus pada pasien untuk penelitian, benjolan di sekitar jari-jari, siku dan lutut yang disebut xanthomas mungkin menandakan kadar kolesterol LDL yang tinggi.

Ilustrasi kolesterol tinggi (Unsplash)
Ilustrasi kolesterol tinggi (Unsplash)

"Benjolan ini terbentuk ketika tubuh kelebihan kolesterol yang menumpuk di tendon atau bawah kulit," jelas FH Foundation dikutip dari Express.

Kebanyakan orang kesulitan mendeteksi gejalanya, karena itu sangat penting untuk memeriksanya secara berkala. Anda bisa mengukur kadar kolesterol dalam tubuh menggunakan tes darah sederhana.

"Dokter atau perawat akan mengambil sampel darah Anda dengan cara menusuk bagian jari atau Anda diminta melakukan tes darah di rumah sakit setempat," jelasnya.

Kemudian, petugas kesehatan akan memeriksa kadar kolesterol baik (HDL), kadar kolesterol jahat (LDL), trigliserida dan hasil kolesterol total melalui sampel darah Anda.

Baca Juga: Dua Ahli Temukan Bukti Kuat Virus Corona Covid-19 Hasil Rekayasa dari Laboratorium

Umumnya, kolesterol HDL dicap sebagai kolesterol baik karena melawan efek berbahaya dari kolesterol LDL.Trigliserida adalah jenis lemak (lipid) yang ditemukan dalam darah.

Setelah kadar kolesterol tinggi terdeteksi, penting untuk melakukan tindakan mengurangi jumlah kadar kolesterol yang tinggi di dalam darah. Anda bisa melakukan kebiasaan sehat, seperti memperbaiki pola makan untuk menurunkan kadar kolesterol berbahaya.

"Jika dokter telah menyarankan Anda mengubah pola hidup untuk mengurangi kolesterol dalam darah, Anda harus mengurangi asupan lemak jenuh dan lebih banyak makan sayur serta buah," saran NHS.

Adapun makanan tinggi lemak jenuh termasuk pai daging, sosis, potongan daging berlemak, mentega dan krim. Konsumsi terlalu banyak makanan tinggi lemak jenuh bisa meningkatkan kadar kolesterol dalam darah.

Tapi, NHS menjelaskan konsumsi makanan tinggi lemak tak jenuh sebagai lemak jenuh bisa membantu menurunkan kadar kolesterol yang tiggi. Banyak komponen ini ditemukan secara alami dalam diet Mediterania, yang terdiri dari sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, sereal, biji-bijian dan ikan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI