Suara.com - Pemerintah telah resmi menyatakan untuk kembali membuka sekolah tatap muka pada Juli 2021 mendatang.
Lewat SKB Empat Menteri pada 30 Maret emerintah telah menetapkan bahwa pemerintah pusat, pemerintah daerah, kanwil, atau kantor Kemenag mewajibkan satuan pendidikan yang para guru dan tenaga pendidiknya sudah divaksinasi secara lengkap untuk segera menyediakan layanan PTM terbatas.
Namun, rencana untuk kembali membuka sekolah tatap muka itu masih belum direkomendasikan oleh sejumlah organisasi kesehatan. Seperti salah satunya dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Makassar.
IDI Makassar meminta dan berharap agar pembukaan sekolah tatap muka tetap dipertimbangkan secara matang, meski para guru telah divaksin, demikian seperti dilansir dari ANTARA.
Ketua IDI Kota Makassar Dr dr Siswanto Wahab Sp.KK melalui keterangan resminya di Makassar, Selasa mengatakan bahwa secara ideal persiapan pembukaan sekolah tidak hanya bertumpu pada vaksinasi guru, tapi juga untuk peserta didik.

"Siapa yang mau bertanggung jawab jika anak-anak kena Covid- 19, apalagi meninggal karena COVID-19. Semestinya guru dan peserta didik harus selesai divaksin baru boleh dikaji soal pembukaan sekolah tatap muka langsung," ujarnya.
Jika belum dilakukan, maka dr Siswanto menegaskan bahwa IDI Makassar tidak menyetujui kegiatan tatap muka yang digelar secara terbatas atau tidak terbatas.
Menurutnya, rangkaian proses interaksi ke sekolah sangat berpotensi besar menimbulkan penularan terhadap peserta didik mulai dari anak keluar sampai pulang ke rumah.
Hal serupa juga diutarakan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) yang tetap tidak merekomendasikan pelaksanaan sekolah tatap muka saat ini. IDAI menilai perkembangan pandemi Covid-19 secara nasional masih kembali meningkat.
Baca Juga: Data IDI: 374 Dokter di Indonesia Meninggal Dunia Akibat Virus Corona
"Melihat situasi dan penyebaran Covid-19 di Indonesia saat ini, sekolah tatap muka belum direkomendasikan," tertulis dalam surat rekomendasi IDAI.