Jelang Sekolah Tatap Muka, Anak Berpotensi Tertular dan Menularkan Covid-19

Senin, 07 Juni 2021 | 15:50 WIB
Jelang Sekolah Tatap Muka, Anak Berpotensi Tertular dan Menularkan Covid-19
Sejumlah siswa mengikuti upacara pembukaan proses belajar tatap muka di Sekolah Dasar (SD) Negeri 3 Bulango Timur, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, Senin (24/5/2021). ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dibandingkan orang dewasa, jumlah anak-anak yang terpapar Covid-19 di dunia lebih sedikit. Organisask Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan dari jumlah total penderita Covid-19 di seluruh dunia, sebanyak 8,5 persen merupakan anak-anak berusia di bawah 18 tahun. 

Angka kematiannya juga relatif lebih sedikit dan biasanya gejalanya lebih ringan. Namun tetap ada laporan pasien anak-anak yang kritis.

Dokter Spesialis Anak Primaya Hospital Bekasi Timur dr. Tuty Mariana, Sp.A, mengatakan bahwa hingga saat ini, belum diketahui pasti risiko infeksi Covid-19 pada anak-anak. Sejumlah penelitian terbatas yang dilakukan oleh beberapa negara mendapati risiko anak tertular Covid-19 lebih kecil ketimbang orang dewasa. 

Penelitian itu dilakukan terhadap anak dengan rentang usia 18 tahun, 15 tahun, dan 9 tahun. Namun, berbeda dengan anak usia di bawah 1 tahun, risiko terkena Covid-19 lebih besar.

Baca Juga: Pemkot Bandar Lampung Target Zona Hijau, Kebut Vaksinasi Lansia

Seorang guru memberikan materi saat simulasi pembelajaran tatap muka di SD Cimahi Mandiri 2, Cimahi, Jawa Barat, Senin (24/5/2021).  ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Seorang guru memberikan materi saat simulasi pembelajaran tatap muka di SD Cimahi Mandiri 2, Cimahi, Jawa Barat, Senin (24/5/2021). ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

“Salah satu faktor yang mungkin mempengaruhi risiko itu adalah sistem kekebalan anak. Pada anak usia di bawah 1 tahun, sistem kekebalannya masih lemah sehingga lebih rentan tertular Covid-19," jelas dokter Tuty melalui keterangan tertulis kepada suara.com, Senin (7/6/2021).

Sementara anak usia di atas 1 tahun umumnya sudah sering diserang berbagai virus dan bakteri sehingga daya tahan tubuhnya lebih terlatih. 

"Walau begitu, kemungkinan ini masih butuh penelitian lebih lanjut,” imbuh dokter Tuty.

Meski begitu apakah aman untuk tetap membiarkan anak sekolah tatap muka?  Dokter Tuty mengatakan bahwa hingga saat ini kluster sekolah muncul di berbagai negara karena biasanya gejala pada anak lebih sedikit dan sakitnya tidak terlalu parah, sehingga kasus positif kadang tak terdeteksi. 

Data studi awal juga menunjukkan tingkat penularan di kalangan remaja lebih tinggi ketimbang pada anak berusia lebih muda.

Baca Juga: Waktu Pembelajaran Maksimal Dua Jam, Guru Harus Sudah Divaksin Sebelum Sekolah Tatap Muka

“Yang pasti, kesadaran anak untuk menerapkan protokol kesehatan secara umum lebih rendah ketimbang orang dewasa. Hal ini bisa menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi peran anak-anak dalam penularan Covid-19 di sekolah,” katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI