Covid-19 Memberi Dampak Buruk pada Kesehatan Mental Remaja, Terutama Perempuan

Senin, 07 Juni 2021 | 15:24 WIB
Covid-19 Memberi Dampak Buruk pada Kesehatan Mental Remaja, Terutama Perempuan
Ilustrasi kesehatan mental remaja. (Elements Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Covid-19 memiliki dampak yang merugikan pada kesehatan mental remaja, terutama pada anak perempuan, menurut sebuah penelitian besar yang diterbitkan di The Lancet Psychiatry.

Sebuah tim ilmuwan perilaku dan sosial Islandia dan Amerika Utara menganalisis lebih dari 59.000 remaja Islandia. Dilansir melalui news18, studi ini menemukan bahwa hasil kesehatan mental yang negatif dilaporkan secara tidak proporsional oleh anak perempuan dan remaja yang lebih tua (13-18 tahun), dibandingkan dengan teman sebaya sebelum pandemi.

Pada saat yang sama, terungkap penurunan angka merokok, penggunaan rokok elektronik, dan keracunan alkohol di kalangan remaja berusia 15-18 tahun selama pandemi.

“Penurunan yang diamati dalam penggunaan narkoba selama pandemi mungkin merupakan manfaat yang tidak diinginkan dari isolasi yang dialami begitu banyak remaja selama karantina,” kata John Allegrante, Profesor Ilmu Sosiomedis di Sekolah Kesehatan Masyarakat Mailman Universitas Columbia.

Baca Juga: Penelitian Temukan Remaja 3 Kali Lebih Berisiko Rawat Inap akibat Virus Corona

Studi ini merupakan kontribusi penting untuk apa yang sekarang kita ketahui tentang betapa menghancurkan secara psikologis terisolasi secara sosial dari teman sebaya selama pandemi yang sedang berlangsung bagi kaum muda", tambah Thorhildur Halldorsdottir, seorang psikolog klinis dan Asisten Profesor Psikologi di Universitas Reykjavik. di Islandia.

Studi ini membandingkan data saat ini dengan beberapa titik waktu pra-pandemi, yang memungkinkan para peneliti untuk memisahkan efek Covid-19 dari tren penurunan kesehatan mental remaja baru-baru ini.

“Isolasi selama pandemi bersifat universal dan global, dan memiliki dampak negatif yang penting secara klinis pada kaum muda yang tidak bersekolah selama pandemi,” kata Allegrante.

“Apakah remaja ini tinggal di Islandia atau di Amerika Serikat di New York City, mereka ini telah berada di rumah selama hampir setahun terakhir, hidup dalam keadaan yang sama - berada di rumah, terlibat dalam pembelajaran jarak jauh, dan terpisah dari teman-teman. Konsekuensi dari tidak pergi ke sekolah tidak hanya menghambat pembelajaran mereka, tetapi juga berdampak negatif pada kesehatan mental mereka," pungkasnya.

Baca Juga: Kasus Pertama di Melawi, Remaja Meninggal Positif Covid-19

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI