Kekeyi Ubah Bentuk Hidung, Lebih Baik Filler atau Tanam Benang?

Senin, 07 Juni 2021 | 13:30 WIB
Kekeyi Ubah Bentuk Hidung, Lebih Baik Filler atau Tanam Benang?
Rachmawati Kekeyi. [Instagram]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Selebgram Rahmawati Kekeyi Putri Cantikka, yang lebih akrab disapa Kekeyi, baru saja melakukan filler hidung. Perubahan penampilannya membuat wanita 26 tahun ini merasa lebih percaya diri.

"Ada yang berbeda, tapi apa ya? Makasih @athena.surabaya yang membuatku semakin percaya diri," tulis Kekeyi dalam sebuah unggahan Instagram.

Filler hidung merupakan salah satu dari beberapa prosedur medis untuk mengubah bentuk hidung. Selain filler, tanam hidung pun umum dilakukan untuk mencapai tujuan yang sama.

Tetapi, sebenarnya mana yang lebih baik antara filler dan tanam benang dalam mengubah bentuk hidung agar terlihat lebih 'sempurna'?

Baca Juga: Pemilik Filler Bibir Harus Waspada, Vaksin Covid-19 Bisa Bikin Bengkak

Potret penampilan Kekeyi usai filler hidung. (Instagram/athena.surabaya)
Potret penampilan Kekeyi usai filler hidung. (Instagram/athena.surabaya)

Filler hidung

Filler hidung merupakan tindakan medis non-bedah dan non-invasif yang umumnya digunakan untuk mengubah bentuk batang, ujung, atau lubang hidung.

Bahan yang disuntikkan ke hidung berupa cairan asam hialuronat (hyaluronic acid), kolagen, dan kalsium hidroksiapatit. Penyuntikkan bisa berlangsung sekitar 15 hingga 20 menit.

Hasil dari filler hidung lebih halus dan tidak terlalu drastis. Banyak orang yang melakukan filler hidung mengatakan orang lain dapat melihat hasilnya tetapi kurang bisa mengidentifikasi prosedur apa yang telah dilakukan.

Berdasarkan Cambridge Medical, prosedur medis ini dapat bertahan selama enam hingga 12 bulan. Setelahnya hidung hidung akan kembali ke bentuk semula akibat cairan melebur ke dalam jaringan tubuh.

Baca Juga: Pandemi Covid-19, Jumlah Peminat Filler di Indonesia Masih Sangat Tinggi

Namun, waktu kembalinya hidung ke bentuk semula pada setiap orang berbeda. Sebab, faktor eksternal juga dapat memengaruhi hasil filler. Karenanya, dokter akan meminta pasien untuk kembali ke klinik untuk melakukan pemeriksaan setiap beberapa bulan.

Tanam benang

Seperti namanya, tanam benang atau thread lift merupakan prosedur medis yang dilakukan dengan menanam benang halus di bagian batang hidung agar bentuk hidung terlihat lebih tinggi atau mancung.

Prosedur ini dinilai aman karena menggunakan benang yang terbuat dari gula kompleks yakni polydioxanone (PDO). Ini adalah salah satu benang untuk operasi yang dapat diserap oleh tubuh.

Hasil dari tanam benang dapat langsung terlihat dan disebut akan terus membaik seiring waktu meregenerasi lebih banyak kolagen untuk tiga hingga senam bulan ke depan hingga satu tahun.

Umumnya, hasil tanam benang bertahan sekitar satu hingga dua tahun. Jika perawatan diulang 9 bulan setelah perawatan awal, hasilnya akan bertahan lebih lama, menurut Facial Sculpting UK.

Efek sampingnya adalah perih ketika suntik anestesi. Setelah benang dipasang, pasien akan merasa sesak di area perawatan dan mungkin sakit dalam beberapa hari. Dampak lainnya adalah memar ringan, bengkak, dan nyeri yang dapat hilang dengan sendirinya.

Mana yang lebih baik?

Sebenarnya tidak ada perawatan yang lebih baik atau solusi yang tepat karena semuanya tergantung pada kebutuhan pasien atau bentuk hidungnya.

Misalnya, pasien ingin memiliki hidung yang lebih lebih mancung, maka tanam benang mungkin menjadi pilihan yang dapat dipertimbangkan.

Karenanya, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter berkompeten terlebih dahulu untuk mendapatkan hasil terbaik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI