Suara.com - Virus corona Covid-19 terus bermutasi dan beredar secara global. Salah satunya adalah varian baru virus corona B.1.617, yang terdeteksi di India awal tahun ini.
Bukti awal menunjukkan bahwa sub-garis keturunannya, yakni B.1.617.2, yang dikenal sebagai varian Delta, lebih menular.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memasukkan Delta dalam daftar variant of concern (VOC) atau daftar varian virus corona yang perlu diwaspadai.
Varian Delta ini setidaknya sudah menyebar ke 62 negara, termasuk Indonesia. Menurut laporan, wilayah yang terdeteksi adanya kasus virus corona varian Delta yakni DKI Jakarta, Jawa Tengah, Kalimantan Tengah, dan Sumatera Selatan.
Baca Juga: Peneliti India Ungkap Fakta Terbaru Virus Corona Varian Delta
Ahli epidemiologi Burnett Institute, Mike Toole, yang berbasis di Melbourne, mengatakan data dari Inggris menunjukkan bahwa Delta lebih menular daripada varian lainnya.
"Varian Delta ini mungkin hingga 50 persen lebih menular daripada varian Inggris, Alpha, sehingga membuatnya dua kali lebih menular daripada jenis Wuhan asli yang menyebabkan gelombang kedua di Victoria," ujarnya dikutip dari ABC.
Profesor Toole mengatakan ada juga bukti bahwa Delta menyebar lebih mudah di antara anak-anak daripada varian lainnya.
Wakil Kepala Petugas Kesehatan Victoria Allen Cheng mengatakan cara lain untuk berpikir tentang penularan adalah nilai R0, atau seberapa cepat virus menyebar jika tidak ada tindakan mitigasi seperti menjaga jarak, masker, atau pembatasan.
Profesor Cheng mengatakan strain Wuhan tahun lalu memiliki nilai R0 sekitar 2,5, strain Alpha sekitar 3,75 dan strain Delta sekitar 5.
Baca Juga: Profesor di London Sebut Varian Virus Corona India 100 Persen Lebih Mudah Menular
Itu berarti jika masyarakat menjalani kehidupan seperti pada tahun 2019 (tanpa protokol kesehatan), satu orang yang terinfeksi strain Delta kemungkinan akan menginfeksi lima orang lainnya, dibandingkan dengan hanya 2,5 tahun lalu.