Isu Virus Corona Bocor dari Laboratorium di China Muncul Lagi

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Senin, 07 Juni 2021 | 11:15 WIB
Isu Virus Corona Bocor dari Laboratorium di China Muncul Lagi
Ilustrasi Covid-19 (Elements Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Isu mengenai kabar bahwa virus corona berasal dari laboratoriun di WUham China, yang tidak sengaja bocoro kembali naik ke permukaan. Teori konspirasi itu diungkapkan oleh Mantan Menteri Luar Negeri Amerika Serikta, Condoleezza Rice

Dilansir dari CBS News, ia bahkan menyebut bahwa petugas kesehatan di pemerintahan Amerika Serikat telah membuat "kesalahan" pada minggu-minggu awal pandemi dengan menampik kemungkinan bahwa virus corona secara tidak sengaja bocor dari laboratorium.

"Ada terlalu banyak kecenderungan sejak awal untuk mengabaikan kemungkinan kebocoran laboratorium ini, dan saya pikir ada banyak, dan saya pikir pers memikul tanggung jawab untuk ini," kata Rice dalam sebuah wawancara dengan "Face the Nation" yang tayang Minggu.

"Oke, itu pasti penularan dari hewan ke manusia. Ini adalah teori konspirasi tentang kebocoran laboratorium. Dan faktanya, beberapa bukti ada di depan wajah kita."

Baca Juga: Heboh! Lansia Kembali Pulang ke Rumah Usai Dua Pekan Dimakamkan

Ilustrasi Virus Corona (Unsplash/CDC)
Ilustrasi Virus Corona (Unsplash/CDC)

Rice, yang merupakan penasihat keamanan nasional untuk Presiden George W. Bush selama wabah SARS pada tahun 2003, mengatakan ada kekhawatiran tentang laboratorium di Wuhan, tempat kasus pertama virus corona dilaporkan. Ia juga menyebut bahwa praktik keselamatan di laboratorium itu di bawah standar.

"Mungkin itu saatnya untuk mulai mengajukan pertanyaan sulit," katanya.

Presiden Biden bulan lalu memerintahkan komunitas intelijen untuk "menggandakan" upayanya untuk menyelidiki asal-usul Covid-19. Keputusan itu diambil setelah The Wall Street Journal melaporkan tiga peneliti di Institut Virologi Wuhan mencari perawatan di rumah sakit pada November 2019.

Mereka dikabarkan sakit,  satu bulan sebelum China melaporkan kelompok pertama kasus virus corona.

Presiden memberi komunitas intelijen 90 hari untuk memeriksa kemungkinan asal usul pandemi, termasuk pertanyaan spesifik untuk China.

Baca Juga: Waduh! Angka Kematian Covid-19 Terhadap Anak Mencapai 40%, Kok Bisa?

Rice mengatakan bahwa pada awal pandemi, AS "mungkin tidak cukup bicara" tentang masalah dengan Organisasi Kesehatan Dunia yang memimpin penyelidikan tentang asal-usul COVID-19 dan "mengizinkan China untuk mengendalikan wilayah itu." AS, lanjutnya, menghadapi tantangan serupa dengan China selama wabah SARS.

"Kami tahu sesuatu sedang terjadi. Kami tidak bisa mendapatkan jawaban dari China. Jadi jika kami tidak akan terus mengulangi masalah ini — dan yang ini memiliki konsekuensi yang jauh lebih dahsyat — maka kami harus menjadi sedikit lebih agresif dengan Cina tentang perlunya bekerja sama," kata Rice.

“Tapi saya pikir kami membuat kesalahan sebelumnya. Banyak, banyak orang, banyak pejabat yang menolak kemungkinan ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI