Suara.com - Beauty vlogger kenamaan Rahmawati Kekeyi Putri Cantikka, atau yang lebih dikenal sebagai Kekeyi, menjadi perbincangan publik setelah melakukan filler hidung.
Wanita 26 tahun itu mengatakan bahwa perubahan bentuk hidung membuatnya lebih percaya diri.
"Ada yang berbeda, tapi apa ya? makasih @athena.surabaya yang membuatku semakin percaya diri," tulis Kekeyi dalam sebuah unggahan Instagram.
Filler hidung, atau nonsurgical rhinoplasty, merupakan prosedur medis yang dilakukan untuk mengubah bentuk hidung secara tidak permanen dan minimal. Hasilnya dapat bertahan hingga enam bulan, menurut Alodokter.
Baca Juga: Ahli Kecantikan Menyuruh Suntik Filler, Emilia Clarke Tolak Mentah-Mentah
Cairan yang digunakan dalam prosedur ini umumnya terdiri dari asam hialuronat (hyaluronic acid), kolagen, dan kalsium hidroksiapatit.
Hasilnya akan mulai terlihat pada minggu pertama atau kedua setelah prosedur dilakukan. Setelah beberapa bulan, cairan akan melebur dengan kulit sehingga bentuk baru dari hidung akan lebih terlihat.
Meski tindakan medis ini cukup efektif dan aman, bukan berarti filler hidung tidak memiliki efek samping sama sekali.
Efek samping ringan dari filler hidung umumnya adalah sedikit nyeri, kemerahan, dan mual, yang akan hilang dengan sendirinya.
Sedangkan ada beberapa risiko efek samping dari filler hidung, yakni:
Baca Juga: Ini Alasan Dokter Bedah Tidak Merekomendasikan Suntik Filler Payudara
- Hidung bengkak, kebas, atau gatal di area suntikan.
- Cairan filler berpindah ke jaringan lain, seperti jaringan di sekitar mata hingga membuat bagian tubuh tersebut tampak bengkak.
- Memar.
- Reaksi alergi.
Pada kasus langka, filler hidung dapat menyebabkan komplikasi yang lebih serius, seperti kerusakan jaringan hidung, penyumbatan atau kerusakan pembuluh darah di sekitar hidung, infeksi, kerusakan kulit permanen, hingga kebutaan.
Komplikasi ini dapat terjadi ketika cairan filler masuk ke pembuluh darah, yang bisa saja terjadi jika prosedur dilakukan oleh dokter atau siapa pun yang tidak kompeten.
Karenanya, sebelum menjalani prosedur lebih baik memastikan bahwa dokter yang akan melakukannya adalah dokter bedah plastik atau dokter estetika yang sudah terlatih.
Selain itu, pastikan untuk mengetahui risiko, keamanan, dan kemungkinan efek sampingnya, tentang bahan yang akan digunakan.