Suara.com - Para ilmuwan percaya bahwa mencampurkan atau mix and match vaksin Covid-19 bisa membantu mencapai titik perlindungan terbaik.
Studi yang sedang berlangsung sejauh ini memberikan bukti positif bahwa mencampurkan suntikan vaksin Covid-19 cukup aman dan mungkin lebih efektif.
Ketika banyak orang dalam kelompok rentan yang membutuhkan perlindungan tinggi di tengah keterbatasan jumlah vaksin Covid-19, temuan ini bisa menjadi solusi terbaik untuk program vaksinasi.
Profesor Robin Shattock, kepala infeksi mukosa dan kekebalan di Imperial College, London, menjelaskan ilmu di balik penggantian vaksin Covid-19.
"Ketika Anda mencampuradukkan dua jenis atau lebih vaksin Covid-19, maka cara melihat tingkat kekebalannya sedikit berbeda. Karena, sistem kekebalan telah melihat sesuatu yang serupa tetapi dalam konteks yang berbeda. Karena itu, responsnya akan sedikit berbeda," kata Prof Robin dikutip dari The Sun.

Jadi, proses mencampurkan dan mencocokan dua jenis vaksin Covid-19 itu membawa Anda ke titik perlindungan terbaik untuk kekebalan yang berkelanjutan.
Tapi, ada berbagai metode untuk memicu respons imun ketika suntik vaksin Covid-19. Vaksin AstraZeneca dan vaksin Johnson & Johnson dikenal sebagai vaksin adenovirus.
Mereka menggunakan teknologi vektor virus di mana versi modifikasi dari virus yang berbeda digunakan untuk mengirimkan instruksi ke sel-sel tubuh.
Sedangkan, vaksin Pfizer dan vaksin Moderna adalah vaksin mRNA. Alih-alih menggunakan bentuk virus yang dilemahkan atau versi yang dimodifikasi, vaksin mRNA hanya menggunakan kode genetik virus.
Baca Juga: Heboh Virus Corona Varian Nepal, Haruskah Khawatir?
Vaksin mRNA disuntikkan ke dalam tubuh, di mana ia memasuki sel dan memberitahu sel untuk membuat antigen. Antigen ini dikenali oleh sistem kekebalan dan mempersiapkannya untuk melawan virus corona Covid-19.