Penelitian Sebut Pasien Covid-19 Bergejala Ringan Berisiko Alami Masalah Kejiwaan

Sabtu, 05 Juni 2021 | 09:46 WIB
Penelitian Sebut Pasien Covid-19 Bergejala Ringan Berisiko Alami Masalah Kejiwaan
Ilustrasi virus corona Covid-19 (Pixabay/mohamed_hassan)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Virus corona Covid-19 bisa menyerang seseoranh dengan gejala ringan hingga parah. Tapi, sebuah penelitian menemukan pasien virus corona dengan gejala ringan sekalipun bisa mengalami masalah kejiwaan jangka panjang.

Beberapa gejala virus corona mungkin juga lebih umum pada mereka dengan gejala ringan daripada pasien Covid-19 yang menjalani perawatan di rumah sakit.

Penulis utama, Dr Jonathan Rogers di University College London, mengatakan gejala neurologis dan psikiatri adalah kondisi yang umumnya menyerang pasien virus corona dengan gejala parah. T

api sebaliknya, ia justru menemukan gejala ini nampak lebih umum pada kasus infeksi virus corona ringan.

Tim penelitian dari London ini berusaha mencaritahu penyebab infeksi virus corona Covid-19 bisa mempengaruhi kesehatan mental dan otak, yang menyebabkan gejala psikiatri dan neurologis.

Mereka mengumpulkan data dari 215 penelitian di 30 negara, yang melibatkan 105.000 pasien virus corona bergejala berat dan ringan.

Ilustrasi Virus Corona (Unsplash/CDC)
Ilustrasi Virus Corona (Unsplash/CDC)

Pada seluruh kelompok, 23 persen orang mengalami depresi dengan prevalensi antara 12 hingga 40 persen. Sementara itu, 16 persen mengalami kecemasan dengan data berkisar antara 6 dan 38 persen.

Para peneliti mengatakan gangguan psikiatri ini nampaknya sangat lazim. Tapi, mereka tidak mendokumentasikan beberapa proporsi pasien yang sudah memiliki riwayat penyakit mental.

Dr Rogers mengatakan bahwa penelitian ini tidak melihat betapa lama masalah ini bertahan, tetapi sebuah penelitian terpisah yang belum diterbitkan oleh timnya telah mencari tahu hal tersebut.

Baca Juga: Penyintas Covid-19 Justru Terlindungi dari Infeksi Ulang Selama 10 Bulan, Ini Temuan Ahli!

Pada pasien virus corona Covid-19 yang pulih, prevalensi depresi dan kecemasannya nampak sedikit lebih rendah daripada fase akut untuk depresi yang hanya 13 persen, meskipun tidak untuk kecemasan yang mencapai 19 persen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI