Suara.com - Penyakit asam urat dan hipertensi sama-sama dipicu oleh makanan tinggi kolesterol, seperti kacang-kacangan dan jeroan. Hal ini membuat banyak orang sering menyamakan kedua penyakit tersebut. Padahal, faktanya, ini adalah dua penyakit yang berbeda.
Penyakit asam urat disebabkan tingginya kadar kristal asam urat di persendian. Sedangkan hipertensi disebabkan tingginya tekanan aliran dalam darah. Hal ini dikatakan oleh Dokter Spesialis Jantung dan dan Pembuluh Darah, Badai Bhatara Tiksnadi, dalam acara OMRON beberapa waktu lalu.
Badai menambahkan perbedaan antara hipertensi dan asam urat terletak pada gejalanya. Ia menyebut bahwa hipertensi biasanya tidak memiliki keluhan. Itu sebabnya, hipertensi kerap disebut sebagai silent killer atau pembunuh diam-diam.
Sedangkan pada asam urat, penderitanya kerap merasakan gejala berupa nyeri dan rasa panas di bagian sendi bahkan hingga menyebabkan pembengkakan. Ini karena kadar kristal asam uratnya yang tinggi banyak tersimpan di persendian.
Baca Juga: Cara Mengatasi Asam Urat, 3 Hal Ini Bisa Anda Lakukan
"Kalau asam urat biasanya kalau lebih tinggi atau di atas normal lebih tinggi lagi, di atas 9 dan 10 baru menimbulkan keluhan berupa nyeri sendi kecil di kaki, tangan, dan sebagainya," jelas Badai.
Meski berbeda, kedua penyakit ini tetap memiliki kesamaan, di antaranya yaitu sama-sama meningkatkan risiko sakit jantung.
"Jadi asosiasinya mungkin tidak hubungan langsung, tapi bersama-sama berkontribusi terhadap penyakit jantung," pungkasnya.