Suara.com - Varian baru virus corona Covid-19 kembali ditemukan di Nepal. Munculnya banyak mutasi baru virus corona Covid-19 ini cukup mengkhawatirkan, karena mungkin lebih mudah menyebar dan kebal terhadap vaksin Covid-19.
Para ilmuwan pun telah berlomba untuk memahami lebih banyak tentang varian virus corona Nepal ini, yang baru menyerang sejumlah kecil orang di Inggris.
Tapi, kurang ketatnya aturan pembatasa sosial di Nepal dan berdekatan dengan India, sehingga belum jelas mengenai varian baru virus corona Nepal tersebut.
Tapi, varian Nepal ini disebut memiliki jumlah mutasi dari gabungan strain yang sudah ada.
Baca Juga: Vaksin Pfizer Diduga Picu Miokarditis, Kenali 5 Gejalanya
Varian Nepal sendiri merupakan variasi evolusi dari varian virus corona India yang diberi nama varian Delta.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan varian virus coron Nepal ini masih sangat baru sehingga belum diberi nama.
Bahkan WHO juga sempat mengaku belum mengetahui tentang varian virus corona dari negara tersebut sebelumnya.
Varian virus corona Nepal ini disebut akan memiliki mutasi yang sama dengan varian Delta, yang menunjukkan bahwa varian tersebut akan berperilaku dengan cara yang sama.
Seperti yang kita tahu, varian Delta bisa menyebar lebih cepat hingga 50 persen lebih banyak daripada barian Alpha (Inggris) dan kebal terhadap vaksin Covid-19.
Baca Juga: WHO Nyatakan B.1.617.2 sebagai Varian Delta "Berbahaya", Ini Sebabnya!
Namun, varian virus corona Nepal ini memiliki tambahan mutasi lain yang disebut K417N. Menurut Dr Jeff Barret, Direktur Inisiatif Genomik Covid-19 di Wellcome Sanger Institute, mutasi ini juga ada di varian virus corona Afrika Selatan dan membuat varian itu kebal terhadap vaksin Covid-19.
"Karena kemungkinan ini, varian Delta nampaknya lebih menular daripada varian Beta. Para ilmuwan pun sedang memantaunya dengan cermat," jelas Dr Jeff Barret dikutip dari The Sun.
Dr Barret mengatakan 91 kasus Covid telah terbukti disebabkan oleh varian Delta dengan mutasi K417N, yang artinya itu menunjukkan varian Nepal.
"Delta+K417N ini telah terlihat di banyak negara, termasuk Inggris, Portugal, Amerika Serikat, dan India. Varian ini juga telah di Nepal dan 14 kali di Jepang," jelasnya.
Sejauh ini, belum ada indikasi gejala baru yang disebabkan oleh infeksi varian virus corona Nepal. Gejala utama yang harus diwaspadai tetap seputar batuk, demam tinggi hingga hilangnya indra penciuman dan rasa.