Kasus COVID-19 Meningkat, Taiwan Bakal Terapkan Lockdown?

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Jum'at, 04 Juni 2021 | 07:41 WIB
Kasus COVID-19 Meningkat, Taiwan Bakal Terapkan Lockdown?
Bendera Taiwan. (Unsplash/xandreaswork)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Taiwan sempat menjadi negara percontohan dalam penanganan COVID-19 karena berhasil mengatasi gelombang pertama virus Corona tanpa melakukan lockdown.

Namun gelombang kedua tampaknya membuat pemerintah Taiwan kerepotan. Apakah Taiwan akan melakukan lockdown?

Kepala departemen kesehatan Taiwan Chen Shih-chung pada Kamis mengatakan bahwa masih terlalu dini untuk membicarakan perlunya meningkatkan kewaspadaan dan melakukan penguncian (lockdown) penuh, tetapi lonjakan infeksi COVID-19 di pulau itu tidak memberinya alasan untuk optimistis.

Kondisi itu mendorong pemerintah Taiwan untuk membatasi pertemuan dan menutup tempat-tempat hiburan.

Pemerintah juga menghadapi keterlambatan pelaporan hasil tes, yang menyebabkan pemerintah merevisi jumlah total kasus COVID-19 di Taiwan setiap hari.

Chen Shih-chung saat berbicara pada konferensi pers harian mengatakan dia prihatin dengan peningkatan jumlah orang muda yang terinfeksi, yang mungkin tidak menganggap serius aturan pembatasan dan bertemu ketika mereka tidak seharusnya berkumpul.

"Tidak ada alasan untuk optimistis," kata Chen tentang tren kasus COVID-19 di Taiwan.

Namun, dia mengatakan masih "terlalu dini" untuk berbicara tentang Taiwan masuk ke tingkat siaga tertinggi, yang akan menjadi langkah penguncian yang efektif. Namun, hal itu sebelumnya merupakan sesuatu yang tidak perlu dilakukan pemerintah Taiwan sejak pandemi dimulai.

Akhir pekan depan akan ada festival Perahu Naga tradisional, ketika orang-orang sering bepergian untuk melihat anggota keluarga mereka di daerah lain Taiwan. Chen mengatakan warga tidak boleh bepergian jika tidak ada keperluan mendesak.

Baca Juga: 21 Anggota Terpapar Covid-19, Polsek Cilongok Mikro Lockdown!

"Saya berharap semua orang tidak kembali ke kampung halaman jika tidak perlu," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI