AS Mulai Uji Coba Vaksin Covid-19 Gabungan, Satu Dosis Moderna & Dua Dosis Lainnya

Kamis, 03 Juni 2021 | 21:00 WIB
AS Mulai Uji Coba Vaksin Covid-19 Gabungan, Satu Dosis Moderna & Dua Dosis Lainnya
Ilustrasi vaksin Covid-19. (Elements Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Amerika Serikat melalui National Institutes of Health (NIH) mengumumkan bahwa mereka telah memulai uji klinis penggabungan dua jenis vaksin yang berbeda tahap pertama.

Dalam studi ini, peneliti ingin melihat reaksi yang terjadi setelah seseorang yang sudah divaksin dua dosis (misalnya) Pfizer kembali disuntik dengan vaksin Covid-19 berbeda pada tiga atau empat bulan kemudian.

Uji coba pertama ini akan melibatkan sekitar 150 orang dewasa yang sudah diimunisasi salah satu dari tiga rejimen vaksin Covid-19 yang sudah disetujui BPOM AS, yakni Pzifer, Moderna, dan Johnson & Johnson.

Pejabat kesehatan federal mengatakan orang yang belum menerima vaksin resmi juga memenuhi syarat untuk mendaftar dalam uji coba dalam kelompok terpisah.

Baca Juga: Vaksin Sinovac Dapat EUL dari WHO, Ini Manfaatnya Menurut Wamenkes

Para sukarelawan tersebut akan menerima dua dosis vaksin Moderna dan akan ditugaskan untuk menerima dosis booster (dosis vaksin penguat) dari salah satu tiga vaksin tersebut sekitat 12 hingga 20 minggu kemudian, lapor CNBC.

Ilustrasi Vaksin Gotong Royong. (Dok: Mayora Group)
Ilustrasi Vaksin Covid-19 (Dok: Mayora Group)

Setelah 12 hingga 20 minggu tersebut, peserta akan menerima satu dosis penguat vaksin Moderna sebagai bagian dari uji coba.

"Meskipun vaksin yang saat ini disahkan oleh BPOM AS menawarkan perlindungan kuat terhadap Covid-19, kita perlu bersiap untuk kemungkinan kebutuhkn suntikan penguat demi mengisi kekebalan yang berkurang dan untuk mengimbangi virus yang berkembang," kata Anthony Fauci, direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular (NIAID).

Uji coba ini dilakukan ketika pembuat obat dan beberapa ilmuwan mengatakan kemungkinan orang akan membutuhkan dosis penguat vaksin Covid-19 dan mungkin suntikan tambahan tiap tahun.

Vaksin Covid-19 Pfizer dan Moderna terdiri dari dua dosis dan diberikan dengan interval tiga hingga empat minggu. Sedangkan vaksin Johnson & Johnson hanya membutuhkan satu suntikan.

Baca Juga: Inspiratif! Kadus di Magelang Rela Gendong Lansia Demi Mendapatkan Vaksin

Ketiga vaksin tersebut telah terbukti sangat efektif melawan Covid-19, tetapi para ahli menduga perlindungan kuat tersebut akan berkurang seiring waktu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI