Suara.com - Kemarahan merupakan respons alami dan naluriah terhadap sebuah ancaman yang diperlukan untuk kelangsungan hidup.
Tetapi, emosi ini akan menjadi masalah ketika seseorang sulit mengendalikannya, menyebabkan orang tersebut mengatakan atau melakukan hal-hal yang akan disesalinya.
Sebuah studi 2010 menunjukkan kemarahan yang sulit terkendali berdampak buruk bagi kesehatan fisik serta emosional. Kondisi ini juga dapat meningkat menjadi kekerasan verbal atau fisik secara cepat.
Seseorang mengalami masalah kemarahan atau anger issues ketika ia tidak dapat mengendalikan perasaan marahnya terhadap pemicunya, bahkan untuk suatu hal sepele.
Baca Juga: Pemkab Segera Polisikan Penyebar Video Bupati Alor Marah-marah
Berdasarkan Healthline, kemarahan dapat menyebabkan gejala fisik dan emosional. Meski wajar untuk merasakannya sesekali, seseorang dengan anger issues cenderung mengalaminya lebih sering dan pada tingkat yang lebih parah.
![Ilustrasi marah, emosi, stres, depresi. (Shutterstock)](https://media.suara.com/pictures/653x366/2016/11/03/o_1b0l1niovbc01vu1vv41j6v1cffa.jpg)
Gejala fisik
Kemarahan mempengaruhi berbagai bagian tubuh, termasuk jantung, otak, dan otot. Studi 2011 menemukan bahwa kemarahan juga meningkatkan kadar kolesterol dan penurunan kadar kortisol.
Tanda dan gejala kemarahan fisik meliputi:
- peningkatan tekanan darah
- peningkatan denyut jantung
- sensasi kesemutan
- ketegangan otot
Emosional
Baca Juga: Viral Wanita Dicium Pria di Depan Kekasihnya, CEO Marah Sampai Tendang Meja
Ada sejumlah emosi yang berjalan seiring dengan kemarahan. Orang yang mengalaminya mungkin memperhatikan gejala emosional berikut sebelum, selama, atau setelah merasakan kemarahan, yakni:
- sifat lekas marah
- frustrasi
- kegelisahan
- kemarahan
- tekanan
- merasa kewalahan
- kesalahan
Seseorang yang mungkin memiliki anger issues jika:
- sering merasa marah
- merasa bahwa kemarahan tampaknya tidak terkendali
- kemarahan memengaruhi hubungan dengan orang lain
- kemarahan tersebut menyakiti orang lain
- kemarahan tersebut menyebabkan orang tersebut mengatakan atau melakukan hal-hal yang akan disesali
- kasar secara verbal maupun fisik