"Ada berbagai alasan mengapa sel stelata hepatik aktif. Misalnya, peradangan kronis dalam tubuh atau infeksi persisten," sambung Correia.
Peneliti sekarang akan menyelidiki penyebab pastinya dalam penelitian lebih lanjut.
Studi ini menunjukkan beberapa metode terapi yang mungkin dapat mencegah metastasis, yakni:
- Imonuterapi berbasis interleukin-15, yang meningkatkan jumlah sel pembunuh alami dalam jaringan.
- Terapi gamma interferon, yang mempertahankan keadaan sel kanker yang tidak aktif.
- Penghambat mekanisme di mana sel-sel stelata hepatik melumpuhkan sel-sel pembunuh alami.
Terapi yang tepat sudah ada untuk semua pendekatan tersebut, tetapi masih perlu diuji secara klinis.
"Temuan kami meningkatkan harapan imunoterapi yang berfokus pada sel pembunuh alami sebagai strategi pencegahan untuk pasien dengan sel kanker aktif yang berisiko mengembangkan metastasis," imbuh Bentires-Alj.
Menurutnya, tahapan selanjutnya adalah mencari pengobatan yang dapat merangsang sel pembunuh alami mencegah metastasis pada penderita kanker.
"Kami saat ini sedang mencari cara untuk membiayai langkah selanjutnya dan sudah berdiskusi dengan kolaborator klinis kami di Rumah Sakit Universitas Basel," pungkasnya.