Peneliti Menemukan Cara agar Sel Kanker Tidak Menyebar ke Organ Lain, Seperti Apa?

Kamis, 03 Juni 2021 | 16:30 WIB
Peneliti Menemukan Cara agar Sel Kanker Tidak Menyebar ke Organ Lain, Seperti Apa?
Ilustrasi kanker (Pixabay/PDPics)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Metastasis merupakan istilah yang digunakan ketika sel kanker sudah menyebar ke organ lain yang sehat. Kondisi ini ternyata dapat berkembang di dalam tubuh, bahkan bertahun-tahun setelah pengobatan kanker yang tampaknya berhasil.

Tumor dapat meninggalkan residunya di dalam tubuh, yakni ketika sel kanker bermigrasi ke jaringan, kemudian sel ini bertahan hidup setelah pengobatan dalam semacam hibernasi yang disebut dormansi.

Sekarang, peneliti menemukan bagaimana cara agar 'sel-sel tidur' ini tetap tidak aktif, bangun, dan membentuk metastasis yang fatal.

"Periode dormansi ini menawarkan jendela terapi penting di mana jumlah sel kanker dan heterogenitasnya masih dapat dikontrol Profesor Mohamed Bentires-Alj, pemimpin kelompok di Departemen Biomedis di Universitas Basel dan Rumah Sakit Universitas Basel.

Baca Juga: Ternyata Kulit Buah Kopi Bisa Atasi Diabetes dan Kanker

Menurutnya, dilansir Medical Xpress, memahami mekanisme seluler dan molekuler yang mendasari dormansi tumor sangat penting untuk mencegah kambuhnya kanker.

Ilustrasi kanker otak (Pixabay/VSRao)
Ilustrasi kanker otak (Pixabay/VSRao)

Penulis utama Anna Correia dan rekannya menggunakan model tikus dan sampel jaringan manusia. Mereka menentukan bagaimana sel kanker, yang awalnya dari tumor payudara ke hati, tetapi tidak aktif untuk membentuk metastasis.

Peneliti menemukan dua jenis sel memainkan peran kunci dalam transisi ini.

Salah satunya adalah sel pembunuh alami, yang tergolong dalam jenis sel kekebalan. Secara tradisional, sel ini membunuh sel-sel abnormal atau terinfeksi dan memperlambat proliferasinya (pembiakannya).

Sel pembunuh ini mengeluarkan zat pembawa pesan yang disebut gamma interferon, yang menjaga sel-sel kanker dalam mode hibernasi.

Baca Juga: Pria dengan Riwayat Keluarga Kanker Prostat Wajib Skrining, Ketahui Batas Usianya!

Jenis sel lainnya, yakni sel stelata hepatik, memengaruhi sel pembunuh alami tersebut. Ketika sel stelata hati aktif, sel ini menghambat sel-sel kekebalan yang pada akhirnya memungkinkan sel kanker bangun dari hibernasi.

"Ada berbagai alasan mengapa sel stelata hepatik aktif. Misalnya, peradangan kronis dalam tubuh atau infeksi persisten," sambung Correia.

Peneliti sekarang akan menyelidiki penyebab pastinya dalam penelitian lebih lanjut.

Studi ini menunjukkan beberapa metode terapi yang mungkin dapat mencegah metastasis, yakni:

  • Imonuterapi berbasis interleukin-15, yang meningkatkan jumlah sel pembunuh alami dalam jaringan.
  • Terapi gamma interferon, yang mempertahankan keadaan sel kanker yang tidak aktif.
  • Penghambat mekanisme di mana sel-sel stelata hepatik melumpuhkan sel-sel pembunuh alami.

Terapi yang tepat sudah ada untuk semua pendekatan tersebut, tetapi masih perlu diuji secara klinis.

"Temuan kami meningkatkan harapan imunoterapi yang berfokus pada sel pembunuh alami sebagai strategi pencegahan untuk pasien dengan sel kanker aktif yang berisiko mengembangkan metastasis," imbuh Bentires-Alj.

Menurutnya, tahapan selanjutnya adalah mencari pengobatan yang dapat merangsang sel pembunuh alami mencegah metastasis pada penderita kanker.

"Kami saat ini sedang mencari cara untuk membiayai langkah selanjutnya dan sudah berdiskusi dengan kolaborator klinis kami di Rumah Sakit Universitas Basel," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI