Ramai Soal Pedofilia Gara-Gara Sinetron, Benarkah Termasuk Gangguan Mental?

Kamis, 03 Juni 2021 | 13:30 WIB
Ramai Soal Pedofilia Gara-Gara Sinetron, Benarkah Termasuk Gangguan Mental?
Ilustrasi pedofilia atau pencabulan anak laki-laki. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Serial televisi, Suara Hati Istri yang tayang di Indosiar menuai protes. Hal ini disebabkan karena sinetron tersebut dianggap mempromosikan pedofilia

Dalam konteks psikologi, pedofilia adalah ketika seseorang dewasa yang memiliki orientasi seksual terhadap anak-anak, umumnya 14 tahun ke bawah.  

"Penganiaya anak ditentukan oleh tindakan mereka; pedofil ditentukan oleh keinginan (orientasi seksual) mereka," kata seksolog Ray Blanchard, PhD, asisten profesor psikiatri di University of Toronto seperti uang dikutip dari WebMD. 

"Beberapa pedofil menahan diri untuk tidak melakukan hubungan seksual dengan anak mana pun sepanjang hidup mereka," imbuhnya. 

Baca Juga: Panen Kritik! Ini 5 Kontroversi Sinetron Suara Hati Istri 'Zahra'

Melansir dari WebMD, American Psychiatric Association (APA) telah memasukkan pedofilia dalam Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental (DSM) sejak 1968.

Dalam DSM, yang diperbarui secara berkala, pedofilia telah dikelompokkan dengan parafilia. Menurut APA, parafilia adalah fantasi, dorongan seksual, atau perilaku seksual yang berulang dan intens yang melibatkan anak-anak, subjek bukan manusia, atau orang dewasa lain yang tidak setuju.

Parafilia juga mencangkup orientasi seksual yang mendasarkan pada penderitaan atau penghinaan terhadap diri sendiri atau pasangannya.

Ilustrasi pedofilia. [Shutterstock]
Ilustrasi pedofilia. [Shutterstock]


"(Pedofil) akan didiagnosis dengan gangguan pedofilia baik jika ketertarikan mereka terhadap anak-anak menyebabkan mereka merasa bersalah, cemas, terasing, atau kesulitan dalam mengejar tujuan pribadi lainnya, atau jika dorongan mereka menyebabkan mereka mendekati anak-anak untuk kepuasan seksual dalam kehidupan nyata," ucap Blanchard.

Meskipun sebagian besar ahli tidak berpikir bahwa perasaan pedofilia seseorang dapat disembuhkan, namun terapi dapat membantu mereka mengelola perasaan dan tidak menindaklanjuti berahi mereka.

Baca Juga: Tuai Kecaman, Akhirnya Indosiar Ganti Lea Chiarachel di Sinetron Zahra Tak Jadi Istri Ke-3

"Beberapa pasien yang berisiko tinggi melakukan pelanggaran seksual mungkin memerlukan obat untuk mengurangi dorongan seksual mereka terhadap anak-anak," kata Blanchard.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI