Hari Lanjut Usia Nasional, Cakupan Vaksinasi Lansia Tersendat di 16 Persen

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Kamis, 03 Juni 2021 | 12:43 WIB
Hari Lanjut Usia Nasional, Cakupan Vaksinasi Lansia Tersendat di 16 Persen
Vaksinasi lansia dengan layanan drive-thru di Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (17/3/2021). [Ist]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Vaksinasi lansia menjadi cara menekan angka kematian karena virus Corona Covid-19 di Indonesia.

Bertepatan dengan Hari Lanjut Usia Nasional, pemerintah mengakui bahwa cakupan vaksinasi lansia masih rendah, yakni 16 persen.

Terkait hal tersebut, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan bahwa sejumlah langkah sudah dilakukan pemerintah agar lansia mau mendapatkan vaksin Covid-19.

"Pertama, edukasi kita lakukan, bahwa lansia menyumbang angka kematian paling besar karena Covid-19. Case fatality rate pada lansia empat kali lebih besar daripada nasional. Di rumah sakit, tingkat kematian lansia lebih tinggi tiga kali lipat daripada non-lansia," ujarnya, dalam temu media Hari Lanjut Usia Nasional secara daring, Kamis (3/6/2021).

Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 Lansia Lamban, 5 Wilayah di Kalbar Diberi Peringatan Keras

Dengan edukasi seputar manfaat vaksinasi, diharapkan lansia mau mendapatkan vaksin Covid-19. Edukasi juga penting untuk menghilangkan ketakutan-ketakutan terhadap kabar tidak benar yang rawan muncul di masa pandemi.

Di saat bersamaan, sejumlah masalah teknis juga menghambat berjalannya program vaksinasi massal untuk lansia.

Dante mengatakan, tidak sedikit lansia yang ingin mendapatkan vaksinasi namun terhalang untuk menuju sentra vaksinasi yang disiapkan pemerintah karena keterbatasan kemampuan bergerak transportasi.

"Mereka tergantung kepada keluarganya untuk bisa diantar. Nah upaya kita mengatasi itu adalah dengan membolehkan non-lansia mendapatkan vaksinasi ketika mengantarkan dua orang lansia," paparnya lagi.

Upaya kedua mengatasi masalah tersebut adalah dengan mendatangi para lansia, atau yang disebut Dante sebagai strategi 'jemput bola'.

Baca Juga: Mensos: Lansia Bukan Beban Tapi Aset Negara dan Penyangga Pembangunan Nasional

Kerjasama dilakukan dengan sejumlah lembaga, seperti Dewan Masjid Indonesia dan panti jompo, untuk membantu akses para lansia mendapatkan vaksinasi.

"Jadi kita datangi di mana lansia itu biasa berkumpul. Kita kerjasama dengan dewan masjid Indonesia, jadi lansia bisa vaksin di masjid. Kita juga datangi panti jompo karena di sana juga banyak lansia yang kesusahan untuk mendatangi tempat vaksin," papar Dante lagi.

Meski cakupan vaksinasi lansia masih rendah, akan dibukanya vaksinasi untuk kelompok masyarakat umum menurut Dante bisa membantu.

"Kita optimis setelah keran untuk masyarakat umum dibuka, lansia juga akan lebih banyak lagi mendapat vaksinasi, karena bisa membawa bapak, ibu, kakek, dan neneknya untuk vaksin," tutup Dante.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI