Jangan Merasa Aman Kalau Baru Sekali Vaksin, Simak Studi Berikut

Rabu, 02 Juni 2021 | 15:19 WIB
Jangan Merasa Aman Kalau Baru Sekali Vaksin, Simak Studi Berikut
Ilustrasi Vaksin Gotong Royong. (Dok: Mayora Group)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hanya mendapatkan satu dosis vaksin virus corona memberikan perlindungan yang jauh lebih sedikit terhadap varian baru Covid-19 di India. Hal ini terjadi baik pada suntikan Pfizer maupun Oxford/AstraZeneca.

Melansir dari Independent, Pfizer maupun Oxford/AstraZeneca ditemukan memberikan perlindungan yang hampir sama efektifnya terhadap varian virus yang pertama kali ditemukan di India yakni  B.1.617.2 dengan varian Inggris B.1.1.7. Namun efektivitasnya menurun jika hanya diberikan dalam satu dosis. 

Studi ini diterbirkan pada Public Health England (PHE).

Melalui analisis data kesehatan dari 1.054 orang dari berbagai usia dan etnis antara April hingga Mei, penelitian menemukan bahwa vaksin Pfizer 88 persen efektif untuk varian India dua minggu setelah dosis kedua dan 93 persen efektif melawan varian Inggris. 

Baca Juga: Kasus Positif Meledak Usai Lebaran, Ketua Satgas Covid-19 Bertolak ke Kudus

Dua dosis vaksin AstraZeneca adalah 60 persen efektif melawan varian India dan 66 persen efektif melawan varian Inggris. Namun, penelitian ini menemukan satu dosis tidak memberikan banyak perlindungan.

Tiga minggu setelah dosis pertama diberikan, kedua vaksin hanya memberikan 33 persen efektif terhadap varian India dan 50 persen efektif terhadap varian Inggris.

Ilustrasi vaksin AstraZeneca. (Dok : Istimewa)
Ilustrasi vaksin AstraZeneca. (Dok : Istimewa)

"Setelah dua dosis kedua vaksin, hanya ada sedikit perbedaan dalam efektivitas vaksin dengan varian Inggris. Perbedaan mutlak dalam efektivitas vaksin lebih mungkin jika vaksin hanya diberikan dalam satu dosis," catat para peneliti. 

"Kabar baiknya adalah ini menegaskan bahwa vaksinasi penuh masih memberikan jalan keluar," kata Christina Pagel, direktur Unit Penelitian Operasional Klinis di University College London dan anggota Kelompok Penasihat Ilmiah Independen untuk Keadaan Darurat Inggris.

"Jalan keluarnya adalah dengan memvaksinasi sepenuhnya sebanyak mungkin orang dengan secepat mungkin," imbuhnya. 

Baca Juga: Tambah Lagi, Klaster Halalbihalal di Nglempong Tembus 62 Kasus Positif Covid-19

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI