Suara.com - Hari Tanpa Tembakau Sedunia yang diperingati setiap 31 Mei membuka kembali perbincangan tentang bahaya merokok.
Selain memiliki dampak buruk bagi lingkungan dan orang sekitar, dokter mengingatkan efek paling merugikan tetap dirasakan oleh perokok karena mengisap ratusan zat berbahaya setiap harinya. Waduh!
dr. Faisal Rizal Matondang, Sp.P dari RSPI Sulianti Saroso mengatakan sebatang rokok mengandung lebih dari 4.000 jenis senyawa kimia dan 400 zat berbahaya lainnya.
“Zat yang ada di rokok banyak sekali bahayanya. Jadi hampir 4.000 jenis senyawa kimia dan 400 zat juga terkadung di dalamnya,” ungkapnya pada acara Kiat-Kiat Berhenti Merokok untuk Hidup Lebih Sehat, Rabu (2/6/2021).
Baca Juga: Kemenkes Targetkan 5 Juta Orang Indonesia Bisa Berhenti Merokok
Dikatakan oleh dr. Faisal, 400 zat berbahaya yang terkadung di dalam rokok salah satunya mulai dari pembungkus rokok, filter, dan sebagainya.
Selain itu, ada 43 zat penyebab kanker yang terkandung dalam sebatang rokok. Dari sekian banyak zat berbahaya tersebut, ia mengatakan ada tiga yang perlu diperhatikan yakni karbon monoksida, tar dalam rokok, dan nikotin.
“Rokok yang dibakar menghasilkan gas karbon monoksida. Ini serupa dengan asap motor. Kalau kadar gas ini bisa tinggi, bisa menurunkan oksigen,” ungkapnya.
Ia melanjutkan, zat berbahaya kedua adalah tar, yang merupakan zat dengan sifat karsinogenik alias penyebab kanker. Sementara itu, bahaya nikotin terletak pada kemampuannya yang membuat orang kecanduan dan sulit berhenti merokok.
Apa yang terjadi jika zat rokok masuk dalam tubuh? Dr. Faisal mengatakan jika zat masuk ke dalam tubuh secara konsisten akan mengakibatkan penyakit kronik yang tidak menular.
Baca Juga: Sebut-sebut Nama Atta Halilintar, Menkes Budi Minta Anak Muda Berhenti Merokok
“Dan itu disebabkan karena kebiasaan merokok tadi. Tidak hanya itu, bisa juga mengakibatkan penyakit paru-paru, asma, dan juga jantung koroner,” imbuhnya.
Selain itu, merokok juga bisa menurunkan produktivitas seseorang jadi menurun. Karenanya, itu bisa mengganggu waktunya saat bekerja.
“Akibat merokok juga bisa membuat produktivitas orang menurun. Karena sebentar-sebentar keluar hanya untuk merokok. Dan ini bisa mengganggu kerjanya,” pungkasnya.