Suara.com - Infeksi jamur hitam menjadi ancaman penyakit menular baru di tengah pandemi Covid-19 yang melanda kawasan Asia Selatan.
Terbaru, Irak melaporkan kematian pertama karena infeksi jamur hitam. Kasus dilaporkan terjadi di sebelah selatan provinsi Zikar.
Dilansir Anadolu Agency, direktur jenderal kesehatan provinsi Zikar, Saddam Et-Tavil mengatakan, pemerintah tengah menelusuri jejak penularan virus yang sudah menewaskan lebih dari 200 orang di India ini.
Ia mengingatkan agar masyarakat terus memperhatikan kesehatan, sebab infeksi ini rentan menyerang orang yang memiliki masalah sistem imun dan berkaitan dengan infeksi virus Corona.
Baca Juga: Selain Diabetes, 4 Faktor Ini Picu Infeksi Jamur Hitam pada Pasien Covid-19!
Infeksi jamur hitam, yang memiliki nama ilmiah mucormycosis, terjadi pertama kali karena adanya kontaminasi pada alat bantu pernapasan.
Dilansir Express, Ada banyak jenis jamur penyebab mukormikosis, seperti spesies Rhizopus dan spesies Mucor, spesies Rhizomucor, spesies Syncephalastrum, spesies Cunninghamella bertholletiae, spesies Apophysomyces, dan spesies Lichtheimia (dahulu Absidia).
Sementara itu, dua jenis infeksi jamur yang berisiko menyerang pasien virus corona Covid-19 adalah Rhino-Orbito-Cerebral Mucormycosis (ROCM) dan Mucormycosis Paru.
1. Rhino-Orbito-Cerebral Mucormycosis (ROCM)
Menurut dokter, infeksi mukormikosis yang menginfeksi hidung, mata, dan otak dan menyebabkan kelainan bentuk wajah tertentu dikaitkan dengan Rhino-Orbito-Cerebral Mucormycosis (ROCM).
Baca Juga: Waspada, Ini Dua Jenis Infeksi Jamur Hitam Pada Pasien Virus Corona!
Infeksi dimulai dari rongga hidung dan menyebar di sepanjang saluran sinus untuk menginfeksi orbit, yaitu rongga tulang yang mengelilingi mata, dan otak.
Hidung tersumbat, keluarnya cairan hidung yang tidak biasa, pembengkakan wajah, nyeri dan mati rasa adalah beberapa gejala awal. Seiring waktu, penderita juga bisa mengalami sakit kepala, sakit mata, penglihatan kabur dan kebutaan parsial.
2. Mucormycosis Paru
Mucormycosis paru terutama mempengaruhi orang-orang yang immunocompromised. Tidak seperti ROCM, infeksi jamur jenis ini mempengaruhi paru-paru dan sistem pernapasan.
ka yang mengembangkan mucormycosis paru mengembangkan gejala seperti demam, batuk, sesak napas dan nyeri dada. Saat infeksi menyebar dan tidak diobati dengan baik pada waktunya, hal itu dapat menyebabkan pengembangan efusi pleura yang juga dikenal sebagai "air di paru-paru".