Suara.com - Perusahaan pembuat vaksin Covid-19, Pfizer, menguji coba obat pil yang dimaksudkan dapat mengobati infeksi virus corona jenis baru. Meski masih awal, hasilnya dinilai menjanjikan.
Berbeda dengan kebanyakan antivirus yang saat ini digunakan untuk menyembuhkan Covid-19, yakni menargetkan respon peradangan dan kekebalan akibat infeksi, pil Pfizer secara langsung mengincar virus itu sendiri, SARS-CoV-2.
Ketika virus corona sudah memasuki tubuh seseorang, mereka akan bereplikasi atau memperbanyak diri untuk menginfeksi lebih banyak sel. Kunci penting dalam replikasi ini adalah enzim protease mirip 3C (3CLpro).
Jadi, obat ini diciptakan untuk menargetkan 3CLpro, sehingga akan mencegah replikasi virus. Diketahui obat tersebut dapat digunakan pada beberapa jenis varian.
Baca Juga: Belasan Anggota Satpol PP Pekanbaru Positif Covid-19, Termasuk Kasatpol
Berdasarkan Medical Xpress, Pfizer/BioNTech menggunakan dua obat untuk uji klinis Covid-19 ini, yakni PF-07304814, suntikan intravena yang digunakan pada pasien Covid-19 parah dan PF-07321332, agen oral, atau pil, yang berpotensi dapat digunakan lebih cepat pada awal infeksi. Keduanya adalah formulasi penghambat 3CLpro.
Ini adalah uji coba tahap pertama, dimulai Maret, merupakan tahap awal obat pembangunan.
Dalam uji coba ini, peneliti memilih sukarelawan sehat dan diberi dosis obat berbeda untuk memastikan keamanannya. Peneliti juga melihat apakah obat menimbulkan respon yang cukup efektif.
Langkah selanjutnya adalah uji coba fase 2 atau 3, untuk melihat apakah obat meningkatkan hasil pada penderita Covid-19. Umumnya, tahap ini memakan waktu bertahun-tahun, tetapi Pfizer mengatakan akan melakukannya dalam hitungan bulan, jika uji coba tahap pertama berhasil.
Selain untuk pengobatan, obat juga dapat digunakan sebagai saraa pencegahan. Antivirus ini harus efektif terhadap semua varian SARS-CoV-2.
Baca Juga: Epidemiolog Unsri: Palembang Butuh Terobosan Baru Kendalikan COVID 19