Kurang Diperhatikan, Pil KB Lebih Berisiko Picu Pembekuan Darah Ketimbang Vaksin

Selasa, 01 Juni 2021 | 16:00 WIB
Kurang Diperhatikan, Pil KB Lebih Berisiko Picu Pembekuan Darah Ketimbang Vaksin
Ilustrasi pil KB. (Sumber: Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pada bulan April, ketika Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) menghentikan penggunaan vaksin Covid-19 Johnson & Johnson untuk mengevaluasi risiko pembekuan darah pada wanita di bawah 50 tahun, banyak ilmuwan mencatat bahwa pembekuan yang terkait dengan pil KB jauh lebih umum daripada vaksin.

Perbandingan tersebut dimaksudkan untuk meyakinkan para perepuan tentang keamanan vaksin tersebut. Namun yang terjadi malah sebaliknya, banyak perempuan malah merasa marah.

Melansir dari Independent, banyak perempuan yang merasa sangsi dan mempertanyakan, jika pil kontrasepsi lebih berisiko, mengapa alternatif yang lebih aman belum tersedia. Berbeda dengan kasus vaksin yang langsung dievaluasi oleh FDA dan diinformasikan secara masif. 

Pembekuan darah yang terkait dengan vaksin adalah jenis yang berbahaya di otak, sementara pil KB meningkatkan kemungkinan penggumpalan darah di kaki atau paru-paru. Tetapi perbedaan itu tidak membuat banyak perbedaan bagi sebagian perempuan.

Baca Juga: Indonesia Kembali Terima 8 Juta Dosis Bahan Baku Vaksin Sinovac

“Di mana perhatian semua orang terhadap pembekuan darah ketika kami mulai memberikan anak perempuan berusia 14 tahun untuk mendapatkan pil,” tulis seorang perempuan di Twitter.

Beberapa perempuan mendengar, di media sosial dan di tempat lain, bahwa mereka tidak boleh mengeluh karena mereka telah memilih untuk menggunakan alat kontrasepsi karena mengetahui risikonya.

“Mereka seharusnya marah,  kesehatan perempuan tidak mendapat perhatian yang sama,” kata Dr Eve Feinberg, ahli endokrinologi reproduksi dan spesialis infertilitas di Northwestern University.

“Ada bias seks yang sangat besar dalam semua pengobatan,” imbuhnya. 

Feinberg dan banyak perempuan secara mengakui bahwa kontrasepsi telah memberi mereka kendali atas kesuburan mereka. Para perempuan mengakui manfaatnya jauh melebihi kerugiannya, namuan kurangnya informasi tentang risikonya sangat disayangkan. 

Baca Juga: Gerak Cepat Bobby Nasution Tangani Covid-19 Diprediksi Akan Berjalan Efektif

Ilustrasi pil KB (shutterstock)
Ilustrasi pil KB (shutterstock)

"Secara keseluruhan, ini [pil KB] sangat aman," kata Rebecca Fishbein, seorang penulis budaya berusia 31 tahun.

"Segala sesuatu yang kita lakukan memiliki risiko," imbuhnya 

Tetapi Feinberg mengatakan penting bagi penyedia layanan kesehatan untuk mendiskusikan risiko dengan pasien mereka dan melatih mereka tentang gejala yang mungkin menandakan pembekuan darah. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI