Dokter Ingatkan Bahaya Laten Nyeri Punggung Bagian Bawah

Selasa, 01 Juni 2021 | 13:01 WIB
Dokter Ingatkan Bahaya Laten Nyeri Punggung Bagian Bawah
ilustrasi nyeri punggung
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Orang yang telah memasuki usia 30 atau 40 tahun rentan mengalami masalah tulang belakang. Masalah ini umumnya terjadi ketika seseorang mengalami nyeri punggung bawah atau nyeri pinggang.

Menurut Dokter Spesialis Ortopedi Konsultan Tulang Belakang dr. Starifulkani Arif, nyeri punggung bawah memiliki gejala lain selain nyeri.

Bahkan jika diikuti penyakit penyerta, penderita nyeri punggung bawah akan mengalami otot kaku serta demam. "Bisa dari otot kaku dan demam. Kadang kala disertai penurunan berat badan," ungkapnya.

Penyebab umum nyeri punggung bawah adalah kebiasaan sehari-hari seperti terlalu sering membungkukkan badan ke depan. 

Baca Juga: Tips Redakan Nyeri Punggung dan Leher Akibat Lama WFH

“Penyebab nyeri punggung bawah cukup banyak, dan ini perlu perhatian khusus dan pemeriksaan yang teliti. Sehingga bisa mendapatkan hasil yang akurat," kata Starifulkani Arif.

Dikatakan Starifulkani, pemeriksaan dan penelitian yang akurat pada penderita nyeri punggung bawah bisa bermanfaat untuk menemukan faktor asal penyakit.

"Apakah berasal dari tulang, jaringan lunak, saraf itu sendiri, atau dari organ lain di tubuh belakang," imbuhnya.

Meski banyak di derita oleh orang dewasa tua, namun risiko nyeri punggung bawah bisa terjadi pada semua orang, baik orang tua maupun orang berusia muda.

"Tidak hanya orang tua, banyak orang berusia muda juga mengalaminya. Karena itu, penyebab nyeri punggung bawah sangat banyak dan bervariasi. Jadi semua kalangan usia bisa terjadi," ungkapnya.

Baca Juga: Bocah Penyandang Disabilitas Korban Gempa Majene Dapat Bantuan Kursi Roda

Jika dibiarkan, nyeri punggung bawah dapat meningkat menjadi nyeri kronis. Tidak hanya itu, saraf yang terkena masalah juga bisa mengalami kesemutan dan menyebabkan kelemahan di anggota tubuh.

"Ini bisa jadi lemah bahkan lumpuh," pungkasnya. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI