Bukan Hanya Covid-19, DKI Jakarta Juga Punya 3 Masalah Kesehatan Ini

Senin, 31 Mei 2021 | 13:18 WIB
Bukan Hanya Covid-19, DKI Jakarta Juga Punya 3 Masalah Kesehatan Ini
Ilustrasi Covid-19, Masalah Kesehatan di DKI Jakarta (Pexels/Anna)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Infeksi Covid-19 bukan satu-satunya masalah kesehatan yang tengah terjadi di DKI Jakarta. Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widiastuti mengatakan bahwa saat ini ibukota bahkan mengalami tiga masalah kesehatan sekaligus.

"DKI Jakarta saat ini mengalami triple burden of deases. Di mana penyakit menular belum tuntas seperti penyakit tuberkolosis, HIV, dan diare, tetapi penyakit tidak menular saat ini pun menjadi dominan. Bahkan penyakit tidak menular jadi penyebab utama kematian di DKI Jakarta," kata Widiastuti dalam webinar bersama Young of Programme, Senin (31/5/2021).

"Belum selesai dengan penyakit menular dan penyakit tidak menular, juga ada ancaman penyakit baru Covid-19 yang sudah bersama kita selama satu setengah tahun ini," tambah Widiastuti.

Menurutnya, pada 10-15 tahun lalu, penyakit tidak menular mungkin dianggap hanya bisa terjadi pada masyarakat dengan kelas ekonomi menengah ke atas. Akan tetapi saat ini prevalensi pasien penyakit tidak menular juga telah lebih luas.

Baca Juga: Waspada, Terlalu Sering Menonton TV Punya Dampak Buruk Jangka Panjang!

"Kalau kita lihat data epidemiologi di DKI Jakarta, penyakit tidak menular terjadi pada seluruh tingkat ekonomi masyarakat baik menengah atas, tetapi juga banyak sekali pada masyarakat menengah ke bawah," ucapnya.

Dilihat dari kategori usia, sebelumnya penyakit tidak menular seperti serangan jantung, kanker, juga hipertensi lebih diangga sebagai penyakit orang tua. Lantaran diasumsikan kebanyakan orang mengalami sakit tersebut pada usia 60 atau 70 tahun.

Akan tetapi, bukti dari data menunjukan bahwa kelompok usia 30-an tahun di DKI Jakarta sudah mulai terdiagnosis penyakit tersebut.

"Terlihat kasus-kasus penyakit darah tinggi, kencing manis, juga kanker dan terjadinya stroke bahkan serangan jantung. Akibatnya tentu secara besaran ini akan mengganggu produktivitas masyarakat, butuh biaya pengobatan yang besar, dan jadi beban terhadap upaya peningkatan kualitas kesejahteraan masyarakat terutama bidang kesehatan," ucap Widiastuti.

Baca Juga: Akibat Pandemi, Dua Masalah Kesehatan Berikut Meningkat Drastis

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI