Dokter Sebut Minum Jamu Bisa Ringankan Efek Samping Usai Divaksinasi Covid-19

Senin, 31 Mei 2021 | 12:47 WIB
Dokter Sebut Minum Jamu Bisa Ringankan Efek Samping Usai Divaksinasi Covid-19
Pencanangan gerakan minum jamu di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Jumat (19/12).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Efek samping setelah vaksinasi atau yang dikenal juga dengan istilah kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) disebut bisa diminimalisir dengan mengonsumsi jamu atau obat herbal tertentu sebelum vaksinasi.

Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua ASRI Urology Center RS Siloam Dr. dr. Nur Rasyid. Kata Rasyid, berdasarkan pengalamannya, banyak orang merasa khawatir dengan KIPI, lalu memilih mengurangi efeknya dengan mengonsumsi jamu.  

"Berdasarkan pengalaman dari orang-orang yang khawatir dengan efek vaksin lalu meminta jamu, itu tujuannya untuk mengurangi efek dari vaksin," katanya berbicara dalam webinar perayaan Hari Jamu Nasional, Minggu (30/5/2021).

"Iya (jamu) meminimalir KIPI dan mempercepat respon tubuh antibodinya," imbuhnya lagi.

Ia mengatakan, hal tersebut bukan berarti bahwa dengan mengonsumsi jamu, maka seseorang akan terhindar dari KIPI sama sekali.

"Kita tahu beberapa orang yang divaksinasi ada efek kadang pegal, lemas, atau panas. Jamu itu berfungsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Sehingga usai divaksin, efeknya tidak terjadi. Atau bahkan kalau terjadi efeknya ringan," ucapnya.

Sebelumnya Ketua Komnas KIPI prof. Hindra Irawan telah menjelaskan bahwa efek samping pasca imunisasi atau vaksinasi sebenarnya suatu reaksi yang wajar.

Efek samping seperti demam, pegal, juga mengantuk justru menjadi tanda bahwa tubuh bereaksi terhadap vaksin untuk menciptakan antibodi. Adanya reaksi ringan setelah imunisasi juga jadi pertanda bahwa vaksin berfungsi.

"Seseorang kalau flu, penyakitnya kan ringan, tapi ingin tidur terus, lemas, tidak nafsu makan, sakit otot, sakit sendi, pusing, mual, itu reaksi radang di mana tubuh tertentu bereaksi dengan benda asing yang masuk untuk mengadakan reaksi kekebalan. Demikian pula dengan pemberian vaksin," paparnya.

Baca Juga: IDI Balikpapan Menyelidik Kasus Guru Honorer Meninggal Usai Divaksin

Berbagai efek samping itu juga telah diperkirakan sejak vaksin dalam tahap uji coba. Meski begitu, vaksin tidak mungkin diedarkan ke publik jika keamanannya belum terjamin.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI