Benarkah Sakit Kepala Tanda Infeksi Jamur Hitam? Begini Cirinya!

Senin, 31 Mei 2021 | 09:51 WIB
Benarkah Sakit Kepala Tanda Infeksi Jamur Hitam? Begini Cirinya!
Ilustrasi pasien infeksi jamur hitam (Unsplash)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Meningkatkan kasus infeksi jamur hitam di India telah memicu kekhawatiran. Apalagi, infeksi jamur ini juga menyerang pasien virus corona Covid-19 yang sudah pulih.

Karena itu, penting untuk berhati-hati agar pasien tidak mengalami komplikasi parah akibat infeksi jamur hitam. Caranya, orang-orang perlu mewaspadai gejalanya.

Jamur hitam adalah infeksi jamur langka yang bisa diobati jika terdeteksi lebih dini. Karena, pengobatan yang ditunda-tunda bisa memperburuk infeksi jamur hitam.

Salah satu tanda infeksi jamur hitam yang perlu diwaspadai adalah sakit kepala terus-menerus. Meskipun sakit kepala termasuk gejala virus corona Covid-19, tapi sakit kepala terus-menerus setelah 14 hari masa pemulihan bisa jadi gejala infeksi jamur hitam.

Baca Juga: Cegah Varian Virus Corona Bermunculan, Pakar Sarankan Tunda Liburan!

Dilansir dari Times of India, sakit kepala terus-menerus juga gejala paling awal dari peradangan dan infeksi yang disebabkan oleh jamur hitam tersebut.

Infeksi jamur hitam atau mukormikosis disebabkan oleh sekelompok jamur yang dikenal sebagai mikromiset. Jamur hitam ini sering menyerang orang dengan sistem kekebalan lemah dan memiliki masalah kesehatan mendasar.

Ilustrasi rumah sakit, pasien infeksi jamur [Shutterstock]
Ilustrasi rumah sakit, pasien infeksi jamur [Shutterstock]

Karena, spora patogen kecil ini ada di lingkungan sekitar kita. Saat seseorang dengan kekebalan lemah menghirup spora jamur, jamur akan masuk ke dalam sistem pernapasan dan mulai mempengaruhi sinus, otak atau paru-paru. Kondisi inilah yang menyebabkan sakit kepala terus-menerus atau bengkak di satu sisi wajah.

Menurut Dr Randeep Guleria, kepala dari All India Institute of Medical Sciences, Delhi, perubahan warna di mulut dan berkurangnya sensasi di bagian wajah mana pun bisa menjadi tanda infeksi jamur hitam telah menyebar.

Sebab, infeksi jamur dimulai dari saluran sinus dan banyak orang akan mengalami penyumbatan hidung. Dalam kasus infeksi jamur hitam yang parah, jamur menyebar dengan cepat ke wajah bisa menyebabkan kerusakan wajah. Beberapa pasien juga mengalami gigi lepas sebagai gejala utamanya.

Baca Juga: Canggih, Peneliti Temukan Nanobodi Hirup, Bisa Lawan Virus Corona pada Hamster

Cara mendeteksi

Deteksi infeksi jamur hitam biasanya dilakukan dengan rontgen atau CT scan sinus. Pilihan kedua adalah biopsi melalui endoskopi hidung. Selain itu, dokter terkadang merekomendasikan tes darah berbasis polymerase chain reaction (PCR) untuk mendeteksi adanya infeksi jamur.

Sebenarnya infeksi jamur hitam ini tidak menular, tetapi juga tidak hanya menyerang orang dengan virus corona Covid-19. Setiap orang dengan kekebalan tubuh lemah dan masalah medis mendasar, seperti diabetes dan HIV bisa mengembangkan infeksi jamur ini.

Dalam kasus virus corona Covid-19, diabetes yang tidak terkontrol dan penggunaan steroid berlebihan bisa memicu infeksi jamur hitam. Sebuah studi baru-baru ini juga mengaitkan asupan suplemen seng yang berlebihan, kombinasi antibiotik yang digunakan dalam pengobatan virus corona, dan asupan uap di balik berjangkitnya infeksi jamur.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI