Suara.com - Di tengah hebohnya kasus infeksi jamur hitam, jamur putih dan jamur kuning, seorang dokter di Vadodara melaporkan 8 kasus infeksi jamur baru yang disebut aspergillosis.
Sama halnya dengan infeksi jamur hitam, infeksi aspergillosis juga ditemukan pada orang yang baru pulih dari infeksi virus corona Covid-19. Sebelumnya, Vadodara telah melaporkan ada 262 kasus infeksi jamur hitam dan disusul 8 kasus baru aspergillosis.
Kedelapan orang yang yang terinfeksi jamur aspergillosis itu pun menjalani perawatan medis di rumah sakit. Infeksi aspergillosis paru sedang diamati pada orang yang memiliki kekebalan tubuh buruk.
Meskipun sekarang ini kasus aspergillosis sedang diamati pada pasien virus corona, tapi kasus ini cukup jarang terjadi. Aspergillosis juga tergolong tidak mematikan, seperti infeksi jamur hitam yang bisa berakibat fatal.
Baca Juga: Cegah Varian Virus Corona Bermunculan, Pakar Sarankan Tunda Liburan!
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) dilansir dari Times of India, aspergillosis adalah infeksi yang disebabkan oleh aspegillus, yang merupakan jamur yang umumnya hidup di dalam maupun di luar ruangan.
Kebanyakan orang menghirup spora aspergillus setiap hari dan tidak sakit. Tapi, orang dengan sistem kekebalan lemah atau penyakit paru-paru berisiko lebih berisiko tinggi terinfeksi aspergillus.
Adapun masalah kesehatan yang bisa ditimbulkan oleh infeksi aspergillus, antara lain reaksi alergi, infeksi pada organ tubuh yang salah satunya paru-paru.
Faktor risiko infeksi aspergillosis ini juga dikaitkan dengan orang yang sedang terinfeksi virus corona, orang dengan kekebalan tubuh lemah dan penggunaan steroid jangka panjang. Air non-steril yang digunakan untuk menghidrasi suplai oksigen juga dikaitkan dengan infeksi aspergillosis.
Penggunaan steroid yang tidak rasional dalam pengobatan Covid-19 salah satu penyebab Utama di balik meningkatnya kasus jamur hitam. Oleh karena itu, para profesional kesehatan diperingatkan untuk menggunakan steroid dengan sangat hati-hati dan tidak berlebihan.
Baca Juga: Kontroversi Asal-usul Virus Corona, AS Percaya dengan Teori Kebocoran Laboratorium Wuhan